source photo |
Survival
adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang
hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah
perjuangan agar tetap hidup.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam :
Sadarkan diri
dalam keadaan gawat darurat.
Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
Rasa takut dan putus asa harus hilangkan.
Vitalitas mesti ditingkatkan.
Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya.
Variasi alam bisa dimanfaatkan.
Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya.
Lancar dan selamat.
Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
Rasa takut dan putus asa harus hilangkan.
Vitalitas mesti ditingkatkan.
Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya.
Variasi alam bisa dimanfaatkan.
Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya.
Lancar dan selamat.
Secara
umum bahaya dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Bahaya subyektif yaitu bahaya
yang timbul dari diri manusia, dalam hal ini petualang misalnya keteledoran, persiapan yang
kurang, kurangnya pengetahuan dan tehnik bertahan hidup di alam bebas, sikap
meremehkan alam, dan lain sebagainya.
2. Bahaya obyektif
yaitu bahaya yang timbul dari lingkungan, misalnya : badai, banjir, gunung
meletus, gempa bumi dan lain sebagainya. Potensi bahaya ini sulit diprediksi
sebelumnya, karena bias terjadi secara tiba-tiba saat kita telah terjun ke
lapangan.
Aspek yang akan muncul dalam menghadapi
survival :
1.
Psikologis : panik, takut, cemas,
kesepian, bingung, tertekan, dll.
2.
Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka,
lelah, dll.
3. Lingkungan
: panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Modal dasar dalam menghadapi survival :
1.
Sikap mental : Semangat untuk tetap
hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat,
2.
Disiplin dan rencana matang serta
Kemampuan belajar dari pengalaman]
3. Pengetahuan : Cara membuat bivak, Cara
memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan
orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan
4. Pengalaman dan latihan : Latihan
mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll Peralatan pendukung : navigasi, pembuat tanda, survival kits.
Tindakan dalam menghadapi survival :
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan
ketika kita dalam kondisi itu, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari
kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya
Stop : Berhenti dan istirahat
Thinking :
Berpikir dengan tenang, sadari situasi, tunjuk pemimpin jika kita
berkelompok
Observe : Amati keadaan disekitar kita,
lakukan orientasi ; dimana kita harus mengecek perlengkapan, perbekalan dan obat-obatan.
Planning :
Buat perencanaan mengenai tindakan yang akan kita lakukan).
1. Langkah
yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
a.
Mengkoordinasi anggota
b.
Melakukan pertolongan pertama
c.
Melihat kemampuan anggota
d.
Mengadakan orientasi medan
e.
Mengadakan penjatahan makanan
f.
Membuat rencana dan pembagian tugas
g.
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
h.
Membuat jejak dan perhatian
i.
Mendapatkan pertolongan
2. Untuk
menambah tenaga dan mempertahankan hidup serta usaha untuk terlepas dari
kondisi survival, ada 5 (lima) kebutuhan yang harus diusahakan yaitu :
a.
Perlindungan terhadap factor yang
mengancam
A. Perlindungan
terhadap cuaca
Keadaan panas, dingin, hujan,
angin/badai dapat mempengaruhi penurunan suhu tubuh, untuk menghindari hal itu
kita dapat membuat perlindungan diri seperti :
o
Bivak
Prinsip berbivak yaitu aman dan nyaman
terhadap ancaman yang muncul saat kita dalam kondisi survival, hal yang perlu
diperhatikan dalam berbivak :
a. Memilih tempat
-
Tidak ditempat terbuka dan terhindar
dari terpaan angin.
-
Terhindar dari aliran air saat hujan.
-
Tidak berada didasar lembah.
-
Tidak berada pada jalur lintasan
binatang.
-
Berlindung pada kerindangan pohon yang
kokoh, dan masih dapat ditembus sinar matahari.
-
Rata dan kering, untuk daerah yang basah
hendaknya dibuat parit terlebih dahulu.
b. Untuk berapa lama
Jika memutuskan untuk
menetap, usahakan agar mencari lokasi yang memudahkan kita memperoleh air.
Selain itu dengan merencanakan berpa lama berlindung, penghematan tenaga dan kesadaran
emosi akan selalu terjaga.
c. Sesuai kebutuhan
Buatlah tempat berlindung yang luasnya
sesuai dengan kebutuhan, tidak sempit dan tidak terlalu luas agar kehangatan
dan kenyamanan bivak tetap terjaga.
d. Kumpulkan semua bahan untuk bivak.
e. Buatlah atapnya terlebih dahulu
f. Jangan sampai bocor
g. Kuat
h. Tidak merusak alam sekitar
o
Pakaian
Untuk menahan panas tubuh sebaiknya kita
melindungi tubuh kita dengan pakaian tahan dingin, air, dan melindungi diri
dari terpaan angin.
B. Perlindungan
terhadap gangguan binatang
C. Perlindungan
terhadap makanan/minuman yang membahayakan dan beracun
D. Perlindungan
terhadap penyakit atau cidera agar tidak semakin memburuk
b.
Makanan
Dibutuhkan untuk menambah kalori, member
tenaga, dan mengganti sel dan jaringan yang rusak. Sumber makanan bias
diperoleh dari tumbuhan dan hewan di sekitar kita.
A. Makanan
dari tumbuhan
Dalam kondisi survival kita harus makan
sedikit demi sedikit makanan dari tumbuhan yang tidak umum, oleh karenanya
sebaiknya kita tidak memakan satu jenis tumbuhan saja.
Selain sebagai makanan ada pula tumbuhan
yang dijadikan obat.
B. Makanan
dari hewan
Yang dibutuhkan adalah kandungan lemak
dan proteinnya. Golongan hewan tersebut adalah :
o
Mollusca (binatang lunak), misal :
kerang, siput/bekicot, tempayak putih (gendon), cacing, larva.
o
Serangga, misal : belalang, laron,
jangkrik, lebah.
o
Reptile, misal : ular (1/3 bagian tubuh
tengahnya), kadal (bagian belakang dan ekor).
o
Unggas, misal : ayam hutan, burung.
o
Mamalia, misal : monyet
o
Ikan
o
Crustacean, misal : kepiting, udang.
Hubungan makanan dan air ; Untuk
makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan
yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh
air yang banyak.
c.
Air
Jangan menunggu air kita habis baru
mencari air tambahan, kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi, sehingga
minumlah dengan cukup (± 2 liter sehari), hematlah air dan segeralah mencari
air.
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat
dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya
dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Klasifikasi air :
A. Air
yang dapat diminum langsung
Syaratnya tidak
berwarna dan tidak berbau, missal : air danau, mata air dan air sungai. Jika
tidak diperoleh dapat dicari dari :
o
Tumbuhan yang mengandung air, misalnya
rotan, bamboo, bonggol dan batang pisang, lumut dan bunga kntung semar.
o
Air hujan, dapat ditampung dengan
paying, kulit kayu, lubang yang dilapisi plastic, atau dengan wadah lainnya.
o
Air embun, dengan mengikatkan kantung
plastic pada dahan dan ranting pohon juga dengan memanfaatkan embun hasil
penguapan dari tanah.
o
Mengikuti jejak binatang menyusui,
karena pada pagi dan sore hari hewan tersebut membutuhkan minum.
o
Menggali dasar sungai yang kering atau
daerah alirannya.
B. Air
tercemar yang dapat diminum dengan proses sederhana. Misalnya air tergenang air
berlumpur, air sungai besar, dan sebagainya. Air ini dapat digunakan setelah
melalui proses penyaringan dan dimasak terlebih dahulu.
d.
Api
Fungsi api sebagai berikut :
a. Penerangan
b. Memasak
makanan dan minuman
c. Membuat
tanda-tanda atau kode
d. Meningkatkan
semangat psikologi
e. Menghangatkan
tubuh
Bila mempunyai bahan untuk membuat api,
yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah
api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat api dalam keadaan darurat :
a. Dengan
lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan
yang mudah terbakar.
b. Gesekan
kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan
menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan
bahan penyala, sehingga terbakar
c. Busur
dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau
parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan
bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut
terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
e.
Alat pendukung dan usaha komunikasi
dengan pihak luar
a. Alat
bantu kemampuan survival : peralatan masak, navigasi, survival kits
Survival kits adalah perlengkapan untuk
survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi
keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan.
Beberapa contoh survival kits adalah :
o
Mata pancing /kail
o
Pisau / sangkur / vitrorinoc
o
Tali kecil
o
Senter
o
Cermin suryakanta, cermin kecil
o
Peluit
o
Korek api yang disimpan dalam tempat
kedap air [tube roll film]
o
Tablet garam, norit
o
Obat-obatan pribadi
o
Jarum + benang + peniti
o
Ponco / jas hujan / rain coat
o
Lain-lain
b. Alat
bantu memberikan tanda : peluit, bendera, cermin, asap
SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA
No comments:
Post a Comment