source photo |
Maksud
Memberikan pertolongan
pertama pada saat terjadi kecelakaan dan juga untuk tetap mempertahankan diri
sendiri agar tetap prima selama melakukan perjalanan.
Tujuan
1.
Mencegah terjadinya bahaya maut
2. Mencegah terjadinya rasa sakit yang
berlebihan pada korban dan tetap mempertahankan kesehatan pribadi
3.
Mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut
4.
Mencegah terjadinya cacat tubuh akibat
kecelakaan yang tidak terawat dengan baik
5.
Memberikan perasaan tenang/mengurangi
rasa takut dan gelisah pada korban kecelakaan
6.
Mencegah terjadinya kematian karena
korban tidak terawatt dengan baik
7.
Prinsip pertolongan pertama pada
kecelakaan
8.
Bertindak cepat dan berhati-hati
9.
Analisa situasi yang sebaik-baiknya
Didalam
memberikan pertolongan kita harus berpegang pada beberapa hal yaitu :
1.
Jangan panik, bertindaklah dengan
cekatan namun tetap tenang dan berhati-hati, sehingga korban/pasien juga
terbawa tenang karena yakin mendapat pertolongan yang baik.
2.
Perhatikan tanda khusus yang memperjelas
keluhan pasien
3.
Terlebih dahulu lihat kedudukan
kecelakaan yang terjadi sebenarnya
4.
Adakan pemeriksaan awal pada korban
kecelakaan
5.
Jaga agar korban / penderita dalam
keadaan tenang
6.
Jauhkan penderita dari orang-orang /
penonton
7.
Jangan lihatkan lukanya pada penderita
8.
Hendaklah tenang dalam melakukan
pertolongan
Untuk
mengambil langkah pertolongan terdapat 4
hal yang perlu diperhatikan
1. Lokasi
a.
Perhatikan tempat sekitar tempat
terjadinya kecelakaan
b.
Bagaimana terjadinya kecelakaan
c.
Keadaan cuaca atau medan saat terjadi
kecelakaan
2. Penderita
Perhatikan keadaan penderita, dalam
keadaan pingsan atau sadar, jika dalam keadaan sadar tanyakan keluhan dari si
korban, dan sedapat mungkin cegah dan tanggulangi keadaan shock.
3. Pertolongan
Pertolongan yang hendak diberikan
sebaiknya telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan hal ini
sangat berguna agar korban tidak mengalami shock. Namun bila korban dalam
keadaan shock. Namun bila korban dalam keadaan shock sebaiknya segera diatasi
agar tidak lebih fatal.
4. Korban
meninggal dunia
Foto posisi korban dari berbagai arah
yaitu dari arah utara, selatan, barat, dan timur sebagai penunjang pembuatan
laporan. Catat barang milik korban yang tercecer disekitar lokasi kecelakaan
dengan teliti, jenis dan jumlahnya. Tutup tubuh korban dengan ponco dan ikat
agar tidak terbuka oleh angin, terbawa air atau hewan sebelum dievakuasi,
laporkan segera pada OSC/SMC atau pada polisi setempat jika bukan dalam operasi
SAR, mengenai jumlah korban, jenis kelamin dan lokasi ditemukannya.
Macam-macam
gangguan umum
1. Lena
(colleps)
Gejala subyektif
a. Pusing
b. Telinga
berdenging
c. Mual
d. Mata
berkunang-kunang
e. Lemas
Gejala obyektif
a. Keluar
keringat dingin/panas
b. Muka
pucat/merah
c. Merasa
lemas
d. Bila
ditanya tidak menjawab
e. Denyut
nadi lemah
Disebabkan karena peredaran darah keotak
lemah, misalnya :
a. Emosi
hebat
b. Rasa
nyeri hebat
c. Berada
dalam ruangan yang penuh tanpa udara yang segar
d. Keadaan
lemah sesudah menderita sakit
e. Terlalu
banyak mengeluarkan tenaga
f. Berkeringat
dan letih
g. Lapar
Cara memberikan pertolongan
a. Tidurkan
penderita dengan kepala agak rendah
b. Longgarkan
pakaian
c. Usahakan
agar penderita dapat bernafas dengan udara segar
d. Beri
selimut agar badannya hangat kembali
2. Shock
Shock adalah keadaan yang timbul karena
jumlah darah yang beredar didalam pembuluh darah sangat kurang.
Gejala shock adalah kelanjutan dari
lena, yaitu ;
a. Penderita
merasa mual, lemas dan mata berkunang-kunang
b. Penderita
pucat dan dingin
c. Nadi
cepat (lebih dari 100 kali) dan lemah denyutnya
d. Pernafasan
cepat dan dangkal
e. Bila
keadaan berlanjut penderita jadi pingsan
Cara menolongnya
a. Penderita
dibaringkan ditempat yang segar
b. Tenangkan
penderita
c. Coba
hentikan semua pendarahan yang ada
d. Pakaian
yang menyempit dilonggarkan
3. Pingsan
Hilangnya kesadaran diri, dapat disebabkan
oleh berbagai macam hal.
a.
Pingsan biasa
Biasanya
disebabkan karena berdiri terlalu lama diterik matahari, bekerja atau bepergian
dengan perut kosong, terlalu lelah, kurang tidur, tidak tahan melihat darah (
biasanya pada penderita kekurangan sel darah merah/anemia)
Tindakan
pertolongannya
§ Baringkan
korban pada tempat datar dan teduh
§ Letakkan
kepala lebih rendah dari kaki kira-kira 30 cm
§ Buka
atau longgarkan pengikat tubuh seperti ikat pinggang atau BH pada wanita
§ Jika
korban muntah hendaknya kepala dimiringkan kekanan agar muntah tidak masuk ke
saluran pernafasan
§ Kompres
kepala korban dengan kain basah yang dingin
§ Berikan
aroma amoniak dibawah hidung korban
b.
Karena panas
Terjadi
pada orang normal yang bekerja pada tempat yang panas dalam waktu lama, dengan
tanda-tanda keringat mengalir cukup banyak dan pertolongannya jika korban sadar
minumkan garam encer atau oralit, penanganan selanjutnya sama dengan pingsan
biasa
c.
Karena matahari
Kondisi
ini lebih berat dari pada pingsan karena panas, hal ini timbul karena kemampuan
tubuh berkeringat kurang, menurun sehingga panas tubuhpun tidak dapat
diturunkan
Tanda-tandanya
§ Keringat
yang keluar berhenti secara tiba-tiba, udara disekitar dirasakan lebih panas
§ Wajah
tampak merah dengan nafas yang semakin cepat dan dangkal
§ Kulit
terasa kering dan suhu tubuh meningkat hingga 40-41 derajat celcius
§ Tubuh
terasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan dengan tegak dan pingsan pada
stadium gawat
Tindakan
pertolongannya
§
Baringkan korban ditempat teduh dengan
banyak angin
§
Kompres korban dengan kain basah yang
dingin
§
Lakukan pemijatan pada kaki dan tangan
agar tubuhnya tidak menggigil
§
Setelah korban sadar dan suhu tubuh
menurun hingga 38 derajat celcius segera dibawa kerumah sakit
d.
Karena lapar
Bisanya
terjadi karena kekurangan zat gula dalam darah/tubuh sebagai energy, hal ini
hany dapat diketahui dari pernyataan orang dekat yang mengetahuinya dengan
pasti bahwa korban tidak makan dalam beberapa hari.
Gejalanya
§ Tubuh
terasa dingin dan berkeringat
§ Kondisi
tubuh melemah dan tidak bertenaga, mata berkunang-kunang kemudian pingsan
Tindakan
pertolongannya
§ Berikan
minuman yang hangat dan manis kepada korban atau penderita
§ Usahakan
agar tetap sadar, jangan biarkan korban tidur
§ Jika
pakaian yang dikenakan basah segera diganti yang kering dan hangat
§ Masukkan
penderita dalam kantong tidur (sleeping bag) dan letakkan botol berisi air
hangat untuk membantu memanaskan kantong tidur
§ Jika
kantong tidir dimungkinkan untuk dua orang sebaiknya berikan kontak langsung
antara kulit si korban dengan rekannya yang sehat
§ Setelah
sadar berikan korban makanan yang manis karena hidrat arang cepat menghasilkan
panas
4. Luka
Rudapaksa yang mengenai anggota tubuh
yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan kerusakan jaringan tubuh
atau gangguan fungsi ;
a.
Luka tertutup
§ Memar
Terjadi karena tumbukan benda tumpul
pada jaringan lunak
Tanda-tandanya
Terlihat bengkak, berwarna merah
kebiruan jika pembuluh darah yang terkena, terasa sakit apabila ditekan.
Tindakan pertolongannya
Kompres dengan air dingin/es, setelah 1
jam baru dapat dikompres dengan air hangat, jika memar local dapat diberikan
macam-macam obat gosok, untuk mencegah sakit dapat diberikan antalgin.
§ Keseleo
Suatu keadaan dimana persendian keluar
dari sendinya. Hal ini disebabkan karena tarikan, dorongan, dll.
Tanda-tandanya
Pergerakan terbatas,
terasa nyeri, bentuk sendi tidak sama dengan sendi satunya, sendi terlihat
membengkak, dapat menimbulkan shock jika teramat sakit.
Tindakan pertolongannya
Istirahatkan sendi yang
terkilir dan letaknya harus lebih tinggi dari jantung, dapat dikompres dengan
air panas dan diurut dengan arah ke jantung, dibalut dengan balut tekan,
berikan bidai pada sendi yang keluar, sewaktu akan mengembalikan sendi yang
keluar harap berhati-hati karena dapat mengakibatkan penekanan syaraf.
b. Luka terbuka
§ Lecet/scratch
Luka ini disebabkan karena bersinggungan
dengan benda kasar / lama tergosok
Tanda-tandanya:
Terlihat penggembungan yang berisi air /
lecet di kaki.Terlihat luka-luka kecil dikulit akibat duri,kayu,dll
Tindakan pertolongannya
Bersihkan luka dengan larutan pembersih
dan steril,seperti betadine,boor water,dll. Kemudian berikan obat merah /
Betadine 10 %
§
Luka sayat / tusuk
Adalah suatu bentuk luka dimana bukan
hanya permukaan kulit atau keseluruhan kulit yang terluka,tetapi juga jaringan
di bawah kulit. Biasanya luka seperti ini akibat ruda paksa yang mempunyai
permukaan tajam.
Tanda-tandanya:
Terlihat adanya pendarahan dan kulit
yang terbuka. Tergantung pada pembuluh darah yang sobek,pendarahan dapat besar
atau kecil.
Tindakan pertolongannya
Bersihkan luka dengan larutan pembersih,
seperti betadine 1 %,apabila luka tersebut dapat diberikan bius local terlebih
dahulu. Apa bila dirasa perlu, luka dapat diperbesar dengan sayatan sehingga
cairan pembersih dapat masuk. Beri Obat yang di minu seperti antalgin sebagai
penahan sakit dan anti biotic sebagai pencegah infeksi.Apabila luka besar dan
perlu di jahit harus segera dibawa ke rumah sakit sebelum 8 jam.
§ Luka
gigitan
Yaitu luka yang disebabkan akibat
gigitan binatang buas, berbisa maupun serangga. Luka karena gigitan binatang
buas dapat dimasukan dalam golongan luka tusuk.
o
Luka gigitan binatang buas
Tanda-tandanya:
Terdapat bekas gigi atau taring hewan
tersebut. Luka mungkin tidak hanya satu kadang terdapat juga luka robek.
Tindakan pertolongannya
Bersihkan luka setelah
dibius total, berikan Alkohol 1 % kemudian berikan betadine 10%,bahkan mungkin
diperlukan jahitan dari berbagai bagian, gunakan plester kupu-kupu. Tutup luka
dengan kasa steril yang telah diberikan larutan Betadine 10%. Berikan pembalut
dengan sedikit tekanan. Beri Obat Anti Biotik dan Antalgin.
o
Luka gigitan lintah / pacet / leeches
blite
Mula-mula
tidak terasa kemudian terasa gatal
Tanda-tandanya:
Terasa gatal dan pendarahan tidak
berhenti karena terkena zat anti Pembekuan darah dan lidah lintah
Tindakan pertolongan
Lepaskan lintah dengan menyentuhkan
benda panas / api atau tembakau. Berikan betadine 1% kemudian berikan salep
anti gatal. Baiknya lintah atau pacet tidak ditarik dengan paksa sebab akan
menimbulkan infeksi dan gigi yang tertinggal.
o
Luka gigitan serangga
Tanda-tandanya:
Bengkak berwarna merah, terasa, nyeri,
shock (terjadi pada Orang yang sensitive)
Tindakan pertolongan
Usahakan untuk mengeluarkan jarum sengat
yang tertinggal.
Berikan salep anti gatal dan minumkan
antalgin untuk menghilangkan rasa sakit.
o
Luka gigitan Ular
Menurut cara kerjanya, bisa ular merusak
2(dua) bagian Yaitu saraf dan sel dara. Ular hanya menggigit jika merasa
terganggu.
Tanda-tandanya:
Lihat bekas gigitannya, berbisa atau
tidak. Pada daerah luka terasa panas dan nyeri.
Tindakan pertolongan
Letakkan penderita dengan posisi yang
lebih rendah dari pada jantung. Penderita harus tenang dan diamsebisa mungkin
agar Peredaran darah tidak terpacu. Buatlah ikatan 10 cm Dari luka kearah
jantung untuk hal ini dapat pula dibuat ikatan lainnya lagi didaerah bertulang
satu (Lengan / Paha). Ikatan baru dapat dikatakan benar jika nadi tidak teraba
atau darah berhenti mengalir pada luka. Ikatan ini tidak boleh dibalut / di
tutup agar mudah terlihat. Dapat dibuat sayatan melalui luka taring sedalam 0,5
cm sepanjang 1-1,5 cm ingat pisau harus steril. Biarkan darah yang bercampur
bisa Dapat kerluar atau dihisap.
c. Luka bakar
Pada
orang dewasa, luka bakar sebesar 20% dapat mengakibatkan syok. Pada anak-anak
syok dapat terjadi akibat luka bakar selebar 10%. Pedoman untuk memperkirakan
luas daerah yang terbakar disebut”rule of nine”.
-
Luas permukaan seluruh kepala: 9%
-
Luas permukaan setiap lengan sampai
telapak tangan: 9%
-
Luas permukaan dada: 9%
-
Luas permukaan perut: 9%
-
Luas permukaan punggung: 9%
-
Luas permukaan pinggang(dinding
permukaan perut): 9%
-
Luas permukaan tungkai bagian depan: 9%
-
Luas permukaan tungkai bagian belakang:
9%
-
Daerah kemaluan: 1%
Macam
luka bakar
1. Luka
bakar Tk 1 gejalanya kulit kemerahan, rasa nyeri, bengkak pertolongannya siram/rendam
air dingin 10-15 menit bila terasa nyeri beri penawar nyeri
2. Luka
bakar Tk 2 gejalanya kulit sangat merah, rasa nyeri bengkak. gelembung berisi
cairan kuning, pertolongannya rendam di air bersih. Tutup dengan kain
bersih/steril. Beri balutan longgar bila ada obat anti nyeri. Beri minum.
3. Luka
bakar Tk 3 gejalanya kulit warna hitam ke putih putihan,syok pertolongannya
tutup luka yang terbakar dengan kain steril/kain bersih. Baringkan korban
dengan kepala lebih rendah . kirim kerumah sakit, perhatikan keadaan umum
korban.
Catatan:
Luka
bakar kaerna zat kimia:sambil melepas pakaian korban, siramlah bagian yang
terbakar dengan air yang mengalir 10-15 menit
Pada
pertolongan luka bakar, hati-hati bahaya infeksi.
Tanda
infeksi: warna kemerahan. Sakit, panas & bengkak, daerah itu nyeri apabila
hendak digerakkan.
Beberapa
penyakit di gunung
1. Moutain
Sickness(penyakit ketinggian)
Tinggi rendahnya permukaan bumi memiliki
pengaruh terhadap kadar Oksigen,semakin rendah pula kadar oksigennya disbanding
dengan permukan laut,namun hal ini tergantung pada setiap individu karna ada
juga orang yang merasakan gejalannyapada ketinggian di atasnnya. Secara garis
besar pennyakit itu dibagi menjadi dua:
a. Penyakit ketinggian mendadak
Gejalanya:
§ Diawali
dengan kepala pusing secara tiba-tiba sehingga konsentrasi berkurang.
§ Merasa
sanggat letih dan mengantuk.
§ Terasa
mual sehingga muntah.
§ Wajah
pucat dan nafas terasa sesak.
Pertolongan:
§ Beristirahat
selama 24-48 jam
§ Dapat
diberikan obat sakit kepala
§ Jka
ada perubahan sebaiknya korban dimibawa turun ketempat yang lebih rendah hingga
500 m
b. Penyakit ketinggian mendadak yang disertai kelainan paru
Penyakit
ini merupakan kelanjutan keadaan diatas, biasanya terjadi ketinggian 3000 mdpl.
Penyakit ini muncul setelah 6-36 jam sampai di tempat tersebut.
Gejalanya:
§ Sesak
nafas saat beristirahat
§ Dada
terasa tertekan
§ Batuk
tidak berdahak (produktif) dan bisa juga mengeluarkan darah (Batuk darah,
Denyut Nadi bertambah cepat)
§ Wajah
pucat, bibir membiru kemudian pingsan
Pertolongan:
§ Istirahat
kan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki
§ Kadang
korban harus diberikan oksogen
§ Bawa
kembali korban turun, jika keadan tidak berubah segera ke rumah sakit.
2. Hipotermia
(kehilangan panas tubuh)
Tubuh kekurangan air beserta
elektrolit-elektrolitnya, penyebabnya intake atau pemasukan cairan kadalam
tubuh kurang sedangkan pengeluarannya berlebihan. Akibatnya bisa terjadi heat
cramps dan heat echaustion.
a. Heat Cramps
Disebabkan
karena hilangnya sebagian besar NaCL melalui keringat
Gejala
dan tandanya
§ Kram
atau kejang otot
§ Kesadaran
baik
§ Kulit
pucat
§ Suhu
tubuh masi normal
Penanganan
§ Penderita
dibaringkan terlentang ditempat yangt dan nyaman
§ Beri
minum air garam secukupnya
§ Pijat
otot yang tegang untuk mengurangi nyeri otot
§ Jangan
melakukan kompres panas
b. Heat Echaustion
Disebabkan
kegagalan tubuh terhadap pelebaran pembuluh darah yang terjadi akibat
lingkungan yang bersuhu tinggi.
Gejala
awal; lemah, pusing, nyri kepala, gangguan penglihatan dan kejang otot ringan.
Gejala
lanjut; gelisah, kesadaran menurun, suhu tubuh dan denyut nadi normal, pupil
mata melebar, kulit memucat, dingin lembab tetapi banyak berkeringat,tekanan
darah menurun.
Penanganan
§ Penderita
dibaringkan terlentang ditempat yang sejuk dengan kepala lebih rendah, pakaian
dilonggarkan
§ Bila
penderita tidak sadar berilah rangsang hingga kondisi stabil
§ Beri
minum air dingin (suhu normal)
Pertolongan
gangguan pernapasan
Umum
Untuk p3k dikenal beberapa macam pernapasan buatan
antara lain
1. Pernafasan buatan dari mulut ke mulut
§ Baringkan
korban terlentang
§ Longgarkan
pakaian korban, misalnya ikat pinggang, dasi, dll
§ Bersihkan
mulut, hidung dan tenggorokan korban
§ Bebaskan
jalan napas dengan cara tengadahkan kepala kebelakang dengan satu tangan lalu
tangan yang lain menunjang leher(Ekstensi)
§ Pada
pernafasan buatan dari mulut ke mulut, tutup hidung korban agar udara yang
ditiup tidak keluar lagi melalui hidung
§ Ambil
napas dalam, agar udara cukup banyak untuk ditiupkan ke dalam paru-paru korban
§ Letakkan
mulut penolong rapat-rapat mencakup seluruh mulut korban, kemudian tiup dengan
kuat hingga terlihat dada korban mengembang
§ Berikan
4 kali nafas dengan cepat, napas dalam dan hembus dengan cepat. Tiap napas
harus cukup untuk mengembangkan dada korban
§ Lanjutkan
pertolongan napas 12-15 per menit
§ Sesudah
satu menit diberi bantuan napas, periksa kembali apakah korban dapat bernapas
sendiri, lakukan pemeriksaan itu setiap beberapa menit sesudah itu
§ Jika
korban sudah bernapas kembali, ia harus dalam posisi aman/stabil dan diawasi
pernapasannya
§ Jika
korban tidak bernapas atau pernapasannya berhenti kembali harus dilanjutkan
bantuan napas
2. Pernapasan
buatan dari mulut ke hidung
Cara ini dilakukan bila terjadi pada
rahang/bibir atau bila mulut korban tidak dapat dibuka.
§ Bebaskan
jalan napas.
§ Gunakan
jempol satu tangan untuk menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut
tertutup.
§ Ambi
napas dalam dan berikan 4 kali hembusan napas penuh dengan cepat melalui
hidung. Sehingga dada korban mengembang.
§ Buka
mulut korban, perhatikan dada korban turun sambil mengambil napas lagi.
§ Tutup
mulut korban, hembuskan napas dengan kuat dan lakukan sebanyak 12-15 kali
permenit.
§ Lanjutkan
bantuan dengan beberapa napas hembusan yang cukup untuk mengembangkan dada.
§ Istirahat
5-10 detik untuk memeriksa apakah pernapasan telah kembali.
Resusitasi
jantung paru
1. Umum
Resusitasi jantung paru adalah
satu-satunya cara untuk mempertahankan hidup selama seseorang tidak ada
pernapasan dan denyut jantung
Sekali dimulai resusitasi jantung paru
harus diteruskan sampai :
a.
Pernapasan spontan dan denyut nadi
korban timbul kembali.
b.
Ada orang yang lebih ahli mengambil alih
resusitasi jantung paru.
c.
Ada dokter yang menangani.
d.
Penolong terlalu lelah.
e.
Setelah 30 menit tidak ada hasil.
2. Resusitasi
jatung paru pada orang dewasa
a.
Korban berbaring terlentang diatas dasar
yang keras dan rata.
b.
Kepala korban ditengadahkan.
c.
Segera lakukan pernapasan buatan dengan
mulut 3-5 kali.
d.
Bila nadi leher tidak teraba, segera
lakukan tekanan jantung dari luar.
e.
Letakkan salah satu pangkal tangan
penolong pada 2 jari diatas ujung tulang dada korban sedangkan tangan yang lain
diletakkan di atas tangan yang pertama.
f.
Renggangkan dan angkat jari-jari tangan
hingga dengan demikian dapat melakukan penekanan tanpa merusak tulang rusuk.
g.
Bila posisi tangan sudah benar, dengan
kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada, dilakukan tekanan dengan bantuan
berat badan.
h.
Tekan langsung ke bawah tulang dada
korban 4-5 cm guna memeras darah keluar jantung, kemudian dilepaskan agar
jantung terisi kembali. Jangan mengankan tangan dari dada karena titik tekanan
dapat berubah. Tekanan harus dilakukan secara lembut dan teratur.
i.
Penekanan dilakukan 60 kali permenit,
denga menghitung; one and two and three and…
j.
Setelah beberapa menit lihat dan raba
dengan cepat nadi leher.
k.
Bila penolong hanya seorang diri
dilakukan dulu pernapasan buatan2 kali disusul dengan pijat jantung luar 15
kali.
l.
Bila ada 2 penolong maka baik tekanan
jantung maupun pernapasan buatan dikerjakan bersama-sama dengna perbandingan 1
: 5.
Perdarahan
Dan Pertolongannya
1. Tindakan untuk mengatasi perdarahan. Ingat patoakan 5 T :
a.
Tekan bagian yang berdarah, 5-15 menit.
Beri pembalut tekan pada empat perdarahan, bila belum berhenti dapat ditambah
pembalut lain tanpa melepas pembalut pertama.
b.
Tinggikan anggota badan yan berdarah
lebih tinggi dari jantung.
c.
Tidurkan korban dengan kepala lebih
rendah kecuali pada perdarahan dikepala dan sesak nafas.
d.
Tekan pembuluh nadi antara tempat
perdarahan dengan jantung.
e.
Tenangkan korban dan ajak bicara.
2. Contoh pada beberapa perdarahan
a.
Perdarahan pada kepala di daerah mata;
tekan dengan ibu jari pembuluh darah didepan telinga.
b.
Perdarahan pada kepala didaerah mata dan
rahang bawah; tekan pembuluh darah pada tepi rahang bawah beberpa cm didepan
sudut rahang bawah.
c.
Perdarahan pada leher, mulut,
tenggorokan; tekan pembuluh darah dengan ibu jari pada belakang leher dan
jari-jari didepan leher sedikit dibawah jakun.
d.
Perdarahan pada ketiak, bahu, lengan
atas; letakkan ibu jari diatas tulang selangka korban dan tekan kearah
tulangnya.
e.
Perdarahan pada telapak tangan; balut
seluruh telapak tangan dengan kain steril/bersih.
f.
Perdarahan pada kaki; tekan denmgan
telapak tangan pada paha sebelah dalam kearah tulang.
g.
Perdarahan di bawah lutut; letakkan
lipatan kain pada lipatan lutut kemudian lutut ditekan dan diikat.
h.
Perdarahan di hidung; tekan bagian bawah
hidung dengan ibu jari dan telunjuk selama 10-15 menit. Usahakan korban
bernapas lewat mulut, jangan bicara, makan, minum atau bersin.
3. Perdarahan
rongga perut
Perdarahan rongga perut dapat terjadi :
a. Dengan
luka terbuka, misalnya tertusuk benda tajam.
b. Tanpa
luka terbuka, misalnya pukulan keras oleh benda tumpul.
Tanda-tandanya :
a. Nyeri
di daerah perut
b.
Mual dan muntah
c.
Ada tanda-tanda syok
d.
Susah bernafas
e.
Kekakuan dinding perut
Tindakan pertolongan :
a. Tidurkan
korban setengah duduk uantuk penderita tanpa luka terbuka dan luka terbuka
melintang dan tidurkan korban terlentang untuk penderita aluka terbuka
membujur.
b.
Bila ada luka terbuka, tutup dengan kasa
streril.
c.
Jangan diberi minum
d.
Usus yang keluar tidak boleh dimasukkan
kembali kedalam rongga perut.
Patah
Tulang
1. Tanda-tanda
patah tulang
a.
Bagian yang patah membengkak
b.
Daerah yang patah nyeri bila ditekan
c.
Terjadi perubahan bentuk pada anggota
badan yang patah
d.
Anggota bagian yang patah mengalami
gangguan fungsi
2. Bentuk/golongan
patah tulang
a. Patah
tulang tertutup: tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak
b. Patah
tulang terbuka: ujung tangan yang patah
menonjol ke luar, dan ada luka
3. Pertolongan
patah tulang pada umumnya
a. Hentikan
pendarahan bila ada
b. Bebaskan
jalan napas, beri pernapasan buatan bila perlu
c.
Tutup luka dengan kasa steril
d.
Lakukan pembidaian pada tulang yang
patah
e.
Hangatkan tubuh korban/ selimut tubuh
korban
4. Tujuan
pembidaian
a.
Mencegah pergerakan/pergeseran dari
ujung tulang yang patah
b.
Memberi istirahat pada anggota badan
yang patah
c.
Mengurangi rasa nyeri
d.
Mempercepat penyembuhan
5. Alat-alat
yang dibutuhkan dalam pembidaian
a.
Bidai atau spalk dari: kayu, atau bahan
lain yang kuat tetapi ringan dan pipih
b.
Pembalut segitiga
c.
Kasa steril
6. Syarat-syarat
pembidaian
a.
Siapkan alat-alat selengkapnya.
b.
Bidai harus meliputi dua sendi dari
tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur terlebih dahulu pada anggota badan
korban yang sehat.
c.
Ikatan jangan terlalu keras dan jangan
longgar.
d.
Bidai dibalut dengan pembalut sebelum
dipasang.
e.
Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai
dari sebelah atas dan bawah tulang yang patah.
f.
Kalau memungkinkan anggota badan gerak
tersebut ditinggikan setelah bidai.
g.
Sepatu, gelang, jam tangan dan alat lain
yang mengikat harus dilepas.
7. Menolong
beberapa macam patah tulang
a. Patah
tulang tengkorak
Tanda-tanda patah tulang tengkorak :
§ Penglihatan
kabur.
§ Nyeri
kepala.
§ Korban
bingung/lupa.
§ Kadang-kadang
sampai tidak sadar.
§ Pada
keadaan yang parah: ada perdarahan dari telinga, hidung, mulut.
§ Kadang-kadang
disertai muntah.
Pertolongannya :
§ Jangan
mengangkat korban bila tidak perlu.
§ Bersihka
mulut, hidung tenggorokan supaya jalan napas tidak tersumbat.
§ Baringkan
korban dengan kedudukan kepala miring agar muntahan tidak masuk hidung
§ Bila
ada luka dikepala. Tutup dengan kasa (jangan ditekan karena bagian yang patah
dapat mengenai otak).
§ Jangan
menutup telinga, hidung yang berdarah biarkan darah mengalir.
§ Bila
pernapasan dan jantung berhenti segera beri resusitasi jantung paru.
§ Segera
kirim kerumah sakit dengan ambulans.
b. Patah
tulang rahang
Pertolongannya :
§
Bebaskan jalan napas.
§
Hentikan perdarahan.
§
Bila korban muntah, miringkan korban
pelan-pelan.
§
Letakkan kepala pada posisi normal
pelan-pelan, beri balutan pada bawah dagu dan simpulkan di kepala korban.
c. Patah
tulang hidung
Pertolongannya :
§ Tekan
sisi kiri kana hidung dengan ibu jari dan telunjuk 10-15 menit bila terdapat
perdarahan.
§ Tekan
dengan kain basah dengan posisi kepala sedikit menunduk.
d. Patah
tulang leher
Tanda-tandanya :
§ Korban
tidak dapat menggerakkan jari-jari tangan.
§ Bahu
kesemutan dan nyeri.
Pertolongannya :
§ Hentikan
perdarahan dan bebaskan jalan nafas.
§ Bila
pernapasan berhenti lakukan pernapasan buatan tanpa merubah kedudukan leher.
§ Leher
dibalut dengan krah perban untuk mengurangi pergerakan.
§ Angkat
korban keatas usungan beralas keras/kayu dan rata.
§ Kiri
dan kanan leher diberi bantalan pasir/sejenisnya.
e. Patah
tulang belakang
Tanda-tandanya ;
Sulit untuk dikenali
tetapi biasanya lebih lanjut akan terlihat tanda kelumpuhan.
Pertolongan :
§ Mula-mula
korban dimiringkan oleh 4 orang.
§ Papan
diletakkan di belakang korban.
§ Korban
ditelentangkan kembali dengan hati-hati.
§ Korban
dengan papannya dipindahkan keatas tandu.
§ Dibawah
punggung diberi bantal tipis.
f. Patah
tulang lengan atas
Pertolongan :
§ Letakkan
lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap kedalam.
§ Pasang
bidai dari bahu sampai ke telapak tangan.
§ Ikat
pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah.
§ Jika
siku juga patah dan tangan tak dapat dilipat, pasang bidai sampai kelengan
bawah dan biarkan tangan tergantung tidak usah digendong.
g. Patah
tulang lengan bawah
Pertolongan :
§
Letakkan tangan pada dada.
§
Pasang bidai dari siku sampai punggung
tangan.
§
Ikat pada daerah diatas dan dibawah
tulang yang patah.
h. Patah
tulang selangka
Tanda-tandanya :
§
Korban tidak dapat mengangkat tangan
sampai keatas bahu.
§
Daerah yang patah bila ditekan terasa
nyeri, bila lengan digerakkan sakit.
§
Badan selalu miring kearah bagian yang
patah.
Pertolongan
Dipasang ransel beban
dengan urutan sebagai berikut;
§
Bagian yang patah diberi alas terlebih
dahulu.
§
Pembalut dipasang dari pundak kiri
disilangkan melalui punggung keketiak kanan.
§
Dari ketiak kanan kedepan dan keatas
pundak kanan lalu diberi peniti/diikat.
i.
Patah tulang iga
Tanda-tandanya :
§
Nyeri pada pergerakan dada, bernapas
atau batuk.
§
Daerah yang patah berwarna kemerahan dan
bengkak.
Pertolongan :
§
Jangan terlalu menekan karena bagian
yang patah dapat melukai paru-paru
§
Bila korban mengalami gangguan
pernapasan atasi gangguan itu lebih dahulu.
§
Iga yang patah ditopang agar tidak
bergerak dengan menggunakan plester perban.
§
Beri pleser menurut panjangnya tulang
rusuk, plester harus meliputi tulang dada sampai ketulang punggung.
§
Suruh korban menarik napas dan kemudian
mengeluarkan napas sampai habis, begitu selesai korban mengeluarkan napas
plester dipasang sejajar iga, mulai dari ruas tulang belakang sampai tulang
dada.
§
Pemasangan plester mulai dari iga
terbawah terus keatas dengan plester kedua menindih plester pertama.
j.
Patah tulang pinggul
Tanda-tandanya :
§
Nyeri didaerah atas kemaluan bila korban
mencoba duduk atau berdiri.
§
Kadanga tidak mampu menggerakkan kaki
dan terasa kesemutan.
Pertolongan :
§
Harus hati-hati dalam memindahkan korban.
§
Korban harus diangkat dengan usungan
papan dengan kedua kaki diikat menjadi satu.
§
Dibawah lutut diberi bantal, letakkan
bantlan lunak disebelah kiri dan kanan tulang pinggul.
§
Pembalut diikatkan pada tulang pinggul
dan pergelangan kaki.
k. Patah
tulang paha
Pertolongan :
§ Siapkan
pembalut secukupnya untuk mengikat bidai, pasang dua bidai dari;
o
Ketiak sampai sedikit melewati telapak
kaki.
o
Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak
kaki.
§ Beri
bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah.
§ Bila
perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki/telapak kaki dengan
pembalut untuk mengurangi pergerakan.
Catatan
§ Patah
tulang paha dapat menimbulkan perdarahan kedalam sehingga korban syok.
§ Bila
ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya.
l.
Patah tulang tulang tungkai bawah
Pertolongan
:
§ Siapkan
pembalut secukupnya untuk mengikat bidai.
§ Pasang
dua bidai sebelah dalam dan luar tungkai kaki yang patah.
§ Diantara
bidai dan tungkai diberi kapas atau kai sebagai alas.
§ Bidai
dipasang diantara telapak kaki sampai lipatan paha.
m. Patah
tulang kaki
Pertolongan :
§ Apabila
tidak ada perdarahan banyak, sepatu tidak usah dibuka sebab sudah merupakan bidai.
§ Bila
ada perdarahan banyak dan terjadi pembengkakan maka sepatu dibuka
§ Hentikan
perdarahan yang terjadi.
§ Beri
kapas atau kain pada telapak kaki kemudian bidai yang sesuai dengan panjang
telapak kaki.
§ Beri
ikatan pada kaki dan jangan terlalu kencang.
Penyakit
Dalam
Yang dimaksut penyakit
dalam disini adalah penyakit yang sering ditemukan dalam perjalanan dan dapat
ditanggulangi sendiri.
1. Mimisan
Pendarahan pada hidung dapat disebabkan
karena jatuh, panas terik atau tekanan darah tinggi
Tanda-tandanya:
Tiba-tiba
keluar darah segar dari hidung tanpa didahului dengan batuk atau muntah.
Tindakan pertolongan :
Penderita
didudukan dengan kepala tertunduk agar darah tidak terhisap ke paru-paru.
Berikan tekanan pada hidung ( tepatnya daerah antara tulang hidung dan tulang
rawan ) dengan jari searah lubang hidung berdarah. Hal ini di lakukan selama 5
– 10 menit.
2. Keracunan
Racun merupakan suatu
bahan dimana ketika diserap oleh organism hidup dapat membunuh atau melukainya.
Racun dapat diserap melalui pencernaan, hisapan, intraverna, kulit atau melalui
jalan lainnya. Reaksi yang timbul mungkin seketika itu juga, cepat, lambat atau
kumulatif.
Tandanya :
Wajah
pucat dan kebiruan, muntah dan buang-buang air serta badan terasa lemas.
Tindakannya :
Usahakan
untuk mengeluarkan kembali makanan yang telah di makan, berikan norit, atau
beras yang telah di tumpuk namun sebelumnya disangrai (goreng tanpa minyak)
sampai gosong(susu air kelapa).
Bila
keadaan mendesak dapat pula menelan arang bersih yang telah ditumbuk halus,
jika buang-buang air saja berikan oralit dan banyak minum air tawar. Keracunan
makanan kaleng yang telah kadaluarsa dapat berakibat fatal, maka hendaknya
makanan kaleng dipanaskan dahulu hingga mendidih.
3. Diare
Biasanya disebabkan karena makanan/minuman
yang tidak bersih.
Tandanya :
Perut
terasa sakit mules, kadang disertai muntah-muntah tubuh tertasa lemas dan
pandangan berkunang-kunang.
Tindakannya :
Berikan oralit setiap
kali muntah atau buang-buang air.
4.
Kejang atau keram
Kejang otot dapat dapat terjadi karena
berbagai sebab diantaranya temperature yang terlalu panas /terlalu dingin,
terlalu letih, sakit/demam tinggi.
Tandanya :
Pasien
terlihat kesakitan, otot yang kejang terlihat mengembung. Otot keras dan sangat
nyeri sewaktu diraba.
Tindakannya :
Kejang otot karena
letih dapat diatasi dengan meregangkan otot tersebut.
§ Kejang
pada otot betis diatasi dengan bertumpu pada ujung kaki kemudian sentakkan
tumit ke bawah.
§
Kejang otot perut penderita dibuat
gerakan sit-up, gosok otot yang kejang mamakai obat gosok dengan cara
menggosokkan seperti memijit / mengurut, kearah jantung.
Kejang akibat demam, biasanya ditemukan
pada anak kecil, (usia dibawah 6 tahun) pertolongannya adalah dengan memasukkan
sebuah sendok kedalam mulut dan biarkan ia menggigit sendok (terlebih dahulu
sendok sudah dilapisi kain sapu tangan). Kemudian kompres kepalanya dengan kain
basah, kalau perlu seluruh tubuh dimasukkan ke dalam bak agar tubuh terasa
dingin dan segera dibawa kerumah sakit.
jadi seperti itu ya pertama menolong seseorang
ReplyDeleteCara Cepat Mengatasi Nyeri Otot
Obat Tradisional Asam Urat yang Ampuh
Pengobatan Osteoporosis Secara Herbal
Obat Tradisional Stroke Berat paling Ampuh
Obat Sakit Pinggang Herbal Alami
Obat Tradisional Ambeien paling Ampuh
Cara Ampuh Mengatasi Nyeri Lutut
Resep Obat Tradisional Keputihan Karena Jamur
Pengobatan Radang Sendi Secara Alami
Obat Tradisional Gondok Secara Alami
Obat Tradisional Hipertiroid yang Alami dan Aman
Pengobatan Herbal Nyeri Sendi Secara Alami
Vig Power Capsule Harga
terima kasih :)
ReplyDeletemantap bagu bangat bembelajarannya
ReplyDeleteinformasi yang bermanfaat
ReplyDeleteobat kuat
cara mengatasi ejakulasi dini