Thursday, 19 March 2015

SPELEOLOGI (Caving)


source photo

Pengertian
Kata speleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu:
Spelalion: gua dan logos: ilmu
Secara harfiah dapat disimpulkan bahwa speleologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gua-gua. Akan tetapi secara definitive pengertian dari speleologi akan berkecenderungan menjadi bentuk umum dan luas ditinjau dari subjek yang dipelajari. Definisi dari speleologi adalah ilmu yang  mempelajari gua beserta lingkungannya.

Lahirnya ilmu speleologi
Ilmu speleologi lahir di abad ke-19 berkat ketekunan EDWARD ALFERD MARTEL dimana untuk pertama kalinya ia menginjakkan kaki di sumuran ranabel, dekat marsille Perancis dengan mencapai kedalaman 233 m. didalam gua / sumuran tersebut ia melakukan pemetaan gua yang meliputi pengukuran ketinggian, lebar bagian gua dan kedalaman yang telah dilaluinya sehingga sampai saat ini beliau disebut sebagai bapak speleologi. Langkah dari Edward Alferd Martel beberapa orang salah satunya ROBERT DE JOLLY (AFTER PD-II) yang mampu menciptakan peralatan gua dari aluminium alloy, beliau juga orang pertama yang melakukan “CAVE DIVING” tahun 1922 dengan meyelami gua monterspan yang didalamnya terdapat patung-patung dan lukisan bison.

Perkembangan speleologi di Indonesia
Speleologi di Indonesia berkembang sekitar tahun 1980, dengan berdirinya dua perhimpunan pada waktu itu
-  NORMAN EDWIN mendirikan “GARBA BUMI”
  RKT KO mendirikan “Hikespi” ditahun 1984
Kemudian di tahun-tahun selanjutnya banyak berdiri club-club speleologi .

Berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan speleologi
-  Geomorfologi : ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam.
-  Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim suatu daerah.
-  Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang air di kawasan karst.
-  Geologi : ilmu yang mempelajari tentang asal bentukan batu.
-  Biologi : ilmu yang mempelajari tentang kehidupan didalam gua.
-  Arkeologi : ilmu yang mempelajari tentang peninggalan budaya masa lalu.
-  Paleontology : ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil dimasa purba.
-  Speleokronologi : ilmu yang mempelajari tentang urutan kejadiandari pembentukan hingga perkembangan gua.
-  Speleo-genesa : ilmu yang mempelajari tentang awal mula terjadinya gua. 

Jenis-jenis gua menurut geospeleologi
-  Gua batu gamping  : terjadi dari batu gamping yang dapat ditemukan pada gunung kapur, gua jenis ini banyak terdapat di Indonesia. Terjadinya akibat suatu celah atau rekahan dari batu gamping karena gaya endogen bumi semakin lama semakin membesar karena gaya mekanis yang terjadi pada tetesan air hujan dan adanya proses kimiawi yang terjadi dan berlangsung secara terus-menerus.

-  Gua batu pasir : terjadi pada daerah berpasir karena sifat dari pasir yagn tidak kompak sehingga gua yang terbentuk tidak tahan lama dan labil.

-  Gua lava : terbentuk karena letusan gunung berapi disertai lava yang mengalir kemudian membeku karena kontak langsung dengan udara dibagian atasnya sedangkan bagian bawah tetap dalam keadaan cair, bagian yang cair ini terus mengalir maka terbentuk celah atau gua.

-  Gua laut/absyal : terjadi didaerah pantai akibat proses erosi dan pengikisan dari air laut terhadap batuan tebing pantai yang curam, akibat adanya gaya mekanis air laut maka lama-kelamaan batuan tersebut membentuk celah maka terjadilah gua. Pada umumnya gua tersebut tidak terlalu panjang atau dalam.

Jenis-jenis gua berdasar Karstologi
-  Karst adalah bentangan batu gamping yang telah mengalami proses pelarutan yang membentuk bentuk lahan yang khas dan ekosistem yang spesifik.
-  Bentuk fenomena Karst:
-  Shinkole : bentuk cekungan yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau sejenisnya yang terletak dipermukaan
-  Doline : depresi yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau runtuhan sinkhole berbentuk bulat ovale
-  Uvala : lahan cekungan memanjang berbentuk ovale akibat proses berkembangnya bentik dan ukuran doline
-  Water table : muka air atau saluran aliran air.
-  Tipe karst gunung sewu : mempunyai bentangan alam khas, berupa puluhan ribu bukit batu gamping yang puncaknya bisa kerucut (sinusoida) atau lancip (conical)
-  Tipe di daerah gombong selatan : bukit kerucut batu gamping membentuk lekuk bersegi lima (star shape doline), daerah ini memiliki gua yang indah dan panjang.

Ornament-ornamen gua
-  Sodastraw : calon pembentuk stalaktit

-  Stalaktit : ornament diatas gua

-  Stalagmite : ornament dibawah gua

-  Collumb/pillars : stalaktit dan stalgmit yang bergabung

-  Helektit : stalaktit yang bercabang

-  Flow stone : aliran air melalui retakan atau bidang datar antar lapisan batuan dinding gua.

-  Guorsdam : ornament gua yang berada dilantai gua yang bangunnya menyerupai undak pematang sawah.

-  Mutiara gua: ornament gua yang berasal dari hablur kalsit melingkupi sebuah butiran pasir yang terdapat dibagian inti.

-  Draperies : aliran air melalui retakan atau bidang antar lapisan batuan diatap gua.

-  Canopy: ornament gua yang dibentuk oleh air vodase yang mengalir diatas bongkahan batu.

Etika dan bahaya penelusuran gua
Etika penelusuran gua
-  Haruslah dicamkan motto :
“TAKE NOTHING BUT PICTURE”
“LEAVE NOTHING BUT FOOTPRINT”
“KILL NOTHING BUT TIME”

-  Larangan merusak, mengambil atau memindahkan sesuatu tanpa tujuan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk tujuan ilmiahpun harus mengambil specimen secara cermat, terbatas dan selektif serta belum ada specimen yang sama  dalam laporan atau museum yang diambil speleolog lain

-  Tunjukkan respek terhadap sesame penelusur gua

Bahaya penelusuran gua :
-  Antroposentrisme : bahaya penelusuran gua terhadap cavern akibat kecerobohan cavern sendiri seperti terjatuh, terantuk ornament gua, tersesat, tenggelam, hipotermia, dehidrasi, keruntuhan atap/dinding gua, keracunan gas, gigitan binatang berbisa, keracunan polutan air, kegagalan/ salah teknis peralatan.

-  Speleosentrisme : bahaya penelusuran gua tidak mendapat  perhatian yang seimbang disebabkan akibat keacuhan, kurang pengertian terhadap bentuk alam yang begitu peka, dan rendahnya daya dukungan kelestarian gua itu sendiri.

Peralatan kegiatan penelusuran gua
Peralatan pribadi (personal  equipment)
  • Helm speleo : untuk menahan benturan atau jatuhan  batu                                
  • Boom (generator carbide): alat penerangan berbahan bakar karbid Alat penerangan : senter, lilin, head lamp,dsb
  • Cover all/wearpack :pakaian untuk penelusuran gua yang didesain khusus
  • Sepatu:standar sepatu adalah boot/sepatu karet atau sepatu militer(PDL)
  • Sarung tangan:untuk melindungi tangan dari panas akibat gesekan tali
  • Set harnes: untuk  mengikat  tubuh  yang  di pasang pada pingang dan paha
  • Ascender dan perlengkapannya :untuk naik atau manjat lintasan(tali)
  • Descender dan perlengkapannya:untuk menuruni lintasan(tali)
Perlengkapan kelompok(team equitment)
  • Tali : usahakan berbahan nylon berguna untuk jalur gua vertical dan tali harus berkualitas baik
  • Karmentel : disebut karmentel karena mempunyai dua bagian ,yaitu bagian dalam /inti dan bagian luar/pembungkusnya
Kekuatan
Tali sebelum di gunakan harus mengalami uji kekuatan dan harus memiliki kekuatan standard yang di tentukan oleh UIAA(Union International Associate de Alpinisme)
Kekuatan tali A2x22kg{A=diameter tali(mm)

Kekuatan tali berkurang karena pengunaan simpul,basah dan pemasangan jalur yang salah
  • Webbing : biasanya berbentuk pipih digunakan sebagai pengganti harness apabila tidak terdapat harness dan untuk membuat tambatan
  • Padding : pelindung tali dari gesekan terbuat dari bahan yang mampu menahan gesekan dari bahan terpal
  • Carabiner : berfungsi sebagai pengait ,berdasarkan penggunaannya di bagi dua
o   Carabiner screw gate:mempuyai pengunci  pada pintu
o   Carabiner non screw gate:tidak mempuyai pengunci
  • Pengaman sisip : peralatan tambahan untuk membuat tambatan,penggunannya tergantung pada bentuk bawah batuannya .pengaman sisipan yang sering di gunakan
  • Chock stopper : berbentuk piramida tumpul di gunakan untuk celah vertical dan horizontal
  • Hexentrik : di gunakan untuk celah vertical dan horizontal
  • Friend : digunakan untukdi bebani secara vertical
Penggunaan atau pemasangan sisip harus selalu di latih untuk mengetahui /mendapatkan instik pemasangan yang benar dan baik
Pengaman sisip yang talinya menggunakan nylon harus lebih di perhatikan ,karena lebih tidak tahan jika mendapatkan gesekan disbandingkan dengan menggunakan kawat baja
  • Paku piton : pengaman tambahan  yang bentuk seperti paku ,yang ditanamkan  pada celah vertical ,maupun horizontal
Penempatan pitonharus dengan cermat dan hati-hati ,penempatan yang baik adalah tegak lurus dengan bidang piton .piton dipasang dengan di pukul menggunakan hammer
  • Bolts : pada punelusuran goa vertical jika tidak dapat menemukan natular anchor agar dapat memasang pengaman sisip maka di butuhkan bolts
  • Bor tebing
  • Hanger : peralatan ini di pasang bolts di gunakan untuk menambatkan tali
  • Hammer : di gunakan untuk mengetes batuan yang akan di gunakan untuk anchor dan untuk mengebor tebing
  • Handrill : untuk mengebor tebing
  • Pulley : jenis katrol untuk memperingan penarikan beban ,dapat di gunakan rescue
     
Pemetaan Gua
Definisi  pemetaan gua
Pemetan gua adalah :suatu gambaran proyeksi dari suatu gua dengan skala lebih kecil dari  suatu bidang tiga demensi yang mempuyai batas –batas tertentu
Tujuan dan manfaat peta gua
-  Bukit palingnyata bagi penelusuran gua bahwa tim pernah masuk menelusiri gua tersebut
-  Membantu para ahli dalam mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan gua tersebut
-  Untuk mencari korelasi dengan gua –gua disekitarnya
-  Mempermudah tim SAR dalam melakukan pertolongan
-  Mempermudah perencanan dan pengembangan gua sebagai ojek pariwisata
-  Data rekaman keadan gua

Jenis peta gua
-  Plan section :ganbar peta gua tampak atas .yang di tampilkan adalah bentuk lorong jika dilihat dari atas sudut horizontal/belokan ,letak ornament yang berada dilantai gua dan situasi lorong gua

-  Extended section :peta gua tampak samping yang memanjang tampa proyeksi.yang ditampilkan adalah perubahanelevasi lorong danpanjangnya saja bentuk lorong bila dilihat dari samping kemiringan sudut dari tempat yang di petakan

-  Projected section :peta gua tampak samping ,diproyeksikan dari plan section untuk menampilkan control geologis dari bentuk sebuah gua dan kesamaan bentuk

-  Perspektif/peta gua tiga dimensi : ploting  tempat atau titik menggunakan koordinat sumbuX,Y dan Z.sumbu Xdan Y untuk menentukan koordinat titik pada bidang datar .sumbu Zuntuk menentukan posisi titik berdasarkan elevasi terhadap titik 0.

Langkah-langkah dalam pembuatan peta
-  Pengumpulan data
Data yang di ambil :
o  Sudut klinometer :untuk mengetahui evelas
o  Sudut kompas :untuk mengetahui arah lorong dari utara kompas
o  Jarak kiri/kanan diding stasium pengukuran
o  Tinggi atap pada setiap stasiun pengukuran
o  Cross setion :sket penampang lorong gua
o  Sket perjalanan :dibuat sesuai dengan arah kompas ,jarak perjalanan antar stsiun serta dokumentasi  kondisi suatu gua

-  Dalam suatu team pemetaan,idealnya terdiri dari 4 orang dengan membagi tugas sebagai berikut :
o   Orang pertama :pembacaan alat ukur, membawa klinometer ,kompas  dan meteran
o   Orang kedua :pusat titik pengukuran ,membawa ujung meteran untuk mengukurtingkat evelasi(kemiringan)
o   Orang ketiga :dokumentator dan diskriptor untuk cross section dan sket perjalanan
o   Orang keempat :sebagai leader
§  Kelengkapan peta
Kelengkapan peta yang dibuat dapat di lihat dengan pencatuman nama gua,lokasi gua(adminitrasi,geografis,elevasi dll),arah utara peta ,skala peta,waktu survey(tanggal,bulan tahun),surveyor,panjang dan kedalaman foto-foto dianjurkan

Survival in cave
-  Persiapan perjalanan untuk gua-gua yang berpotensi banjir yaitu :
-  Siapkan pakaian yang didesain untuk menahan dingin seperti pakaian dalam propylene, pakaian tengah wool dan pelapis luar. Lapisan atersebut akan menkjaga agar tetap hangat dalam keadaan basah.
 Beritahukan kepada orang lain kemana anda pergi, berapa lama perjalanan, letak gua pada posisi geografis dan kapan anda pulang selesai eksplorasi.
-  Perkab dan packing anda harus mewakili sikap sadar akan keamanan ( safety )
-  Bawalah air yang cukup selama perjalanan penelusuran serta minumlah walaupun tidak haus untuk membantu mengurangi dehidrasi.
-  Bawalah makanan ekstra untuk tambahan energy plus cadangannya saat penelusuran gua dilakukan
-  Gunakan lilin untuk ceck kadar O2 dan CO2 didalam gua serta sumber panas dan cahaya bagi caver
-  Packinglah korek api/ korek gas dengan baik
-  Siapkan alat dokumentasi untuk pencatatan data dan segala sesuatu yang telah dilakukan dan ditemui didalam gua
-  Gunakanlah penjejak untuk membuat tanda likasi
-  Bawalah jam untuk memanagerial dan estimasi waktu
-  Gunakanlah tas yang didalamnya dapat mengcover sanack, p3k, tas sampah dan segala sesuatu yang dibutuhkan saat penelusuran gua
-  Tindakan saat terperangkap dalam banjir ;

o   Rubahlah pola piker anda dari anda seorang caver menjadi seorang survivor, segeralah sadar dan lakukan tindakan yang mampu menjadikan anda survive dalam kondisi darurat

o   Periksalah tinggi fluktuasi air dari banjir dan usahakan pakaian tetap kering, hal ini akan membantu apakah self rescue memungkinkan dilakukan

o   Bila pakaian basah segeralah peras sampai airnya habis maka akan kering dengan sendirinya dalam 5 jam karena pengaruh panas tubuh

o   Siapkan psikologis dan mental anda untuk bahaya yang lebih berat, jangan berfikiran anda akan di rescue orang lain dengan segera

o   Pikirkanlah self save anda yang paling utama


SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA

Unknown Web Developer

No comments:

Post a Comment