source photo |
Pengertian
Kata speleologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu:
Spelalion: gua dan logos: ilmu
Secara harfiah dapat disimpulkan bahwa
speleologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gua-gua. Akan tetapi secara
definitive pengertian dari speleologi akan berkecenderungan menjadi bentuk umum
dan luas ditinjau dari subjek yang dipelajari. Definisi dari speleologi adalah
ilmu yang mempelajari gua beserta
lingkungannya.
Lahirnya ilmu
speleologi
Ilmu speleologi lahir di abad ke-19
berkat ketekunan EDWARD ALFERD MARTEL dimana untuk pertama kalinya ia
menginjakkan kaki di sumuran ranabel, dekat marsille Perancis dengan mencapai
kedalaman 233 m. didalam gua / sumuran tersebut ia melakukan pemetaan gua yang
meliputi pengukuran ketinggian, lebar bagian gua dan kedalaman yang telah
dilaluinya sehingga sampai saat ini beliau disebut sebagai bapak speleologi.
Langkah dari Edward Alferd Martel beberapa orang salah satunya ROBERT DE JOLLY
(AFTER PD-II) yang mampu menciptakan peralatan gua dari aluminium alloy, beliau
juga orang pertama yang melakukan “CAVE DIVING” tahun 1922 dengan meyelami gua
monterspan yang didalamnya terdapat patung-patung dan lukisan bison.
Perkembangan
speleologi di Indonesia
Speleologi di Indonesia berkembang sekitar tahun 1980,
dengan berdirinya dua perhimpunan pada waktu itu
- NORMAN
EDWIN mendirikan “GARBA BUMI”
- RKT
KO mendirikan “Hikespi” ditahun 1984
Kemudian di tahun-tahun selanjutnya banyak berdiri
club-club speleologi .
Berbagai disiplin
ilmu yang berhubungan dengan speleologi
- Geomorfologi
: ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam.
- Klimatologi
: ilmu yang mempelajari tentang iklim suatu daerah.
- Hidrologi
: ilmu yang mempelajari tentang air di kawasan karst.
- Geologi
: ilmu yang mempelajari tentang asal bentukan batu.
- Biologi
: ilmu yang mempelajari tentang kehidupan didalam gua.
- Arkeologi
: ilmu yang mempelajari tentang peninggalan budaya masa lalu.
- Paleontology
: ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil dimasa purba.
- Speleokronologi
: ilmu yang mempelajari tentang urutan kejadiandari pembentukan hingga
perkembangan gua.
- Speleo-genesa
: ilmu yang mempelajari tentang awal mula terjadinya gua.
Jenis-jenis gua
menurut geospeleologi
- Gua
batu gamping : terjadi dari batu gamping
yang dapat ditemukan pada gunung kapur, gua jenis ini banyak terdapat di
Indonesia. Terjadinya akibat suatu celah atau rekahan dari batu gamping karena
gaya endogen bumi semakin lama semakin membesar karena gaya mekanis yang
terjadi pada tetesan air hujan dan adanya proses kimiawi yang terjadi dan
berlangsung secara terus-menerus.
- Gua
batu pasir : terjadi pada daerah berpasir karena sifat dari pasir yagn tidak
kompak sehingga gua yang terbentuk tidak tahan lama dan labil.
- Gua
lava : terbentuk karena letusan gunung berapi disertai lava yang mengalir
kemudian membeku karena kontak langsung dengan udara dibagian atasnya sedangkan
bagian bawah tetap dalam keadaan cair, bagian yang cair ini terus mengalir maka
terbentuk celah atau gua.
- Gua
laut/absyal : terjadi didaerah pantai akibat proses erosi dan pengikisan dari
air laut terhadap batuan tebing pantai yang curam, akibat adanya gaya mekanis
air laut maka lama-kelamaan batuan tersebut membentuk celah maka terjadilah
gua. Pada umumnya gua tersebut tidak terlalu panjang atau dalam.
Jenis-jenis gua
berdasar Karstologi
- Karst
adalah bentangan batu gamping yang telah mengalami proses pelarutan yang
membentuk bentuk lahan yang khas dan ekosistem yang spesifik.
- Bentuk
fenomena Karst:
- Shinkole
: bentuk cekungan yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau sejenisnya
yang terletak dipermukaan
- Doline
: depresi yang terjadi oleh proses pelarutan batu kapur atau runtuhan sinkhole
berbentuk bulat ovale
- Uvala
: lahan cekungan memanjang berbentuk ovale akibat proses berkembangnya bentik
dan ukuran doline
- Water
table : muka air atau saluran aliran air.
- Tipe
karst gunung sewu : mempunyai bentangan alam khas, berupa puluhan ribu bukit
batu gamping yang puncaknya bisa kerucut (sinusoida) atau lancip (conical)
- Tipe
di daerah gombong selatan : bukit kerucut batu gamping membentuk lekuk bersegi
lima (star shape doline), daerah ini memiliki gua yang indah dan panjang.
Ornament-ornamen gua
- Sodastraw
: calon pembentuk stalaktit
- Stalaktit
: ornament diatas gua
- Stalagmite
: ornament dibawah gua
- Collumb/pillars
: stalaktit dan stalgmit yang bergabung
- Helektit
: stalaktit yang bercabang
- Flow
stone : aliran air melalui retakan atau bidang datar antar lapisan batuan
dinding gua.
- Guorsdam
: ornament gua yang berada dilantai gua yang bangunnya menyerupai undak
pematang sawah.
- Mutiara
gua: ornament gua yang berasal dari hablur kalsit melingkupi sebuah butiran
pasir yang terdapat dibagian inti.
- Draperies
: aliran air melalui retakan atau bidang antar lapisan batuan diatap gua.
- Canopy:
ornament gua yang dibentuk oleh air vodase yang mengalir diatas bongkahan batu.
Etika dan bahaya
penelusuran gua
Etika penelusuran gua
- Haruslah
dicamkan motto :
“TAKE
NOTHING BUT PICTURE”
“LEAVE
NOTHING BUT FOOTPRINT”
“KILL
NOTHING BUT TIME”
- Larangan
merusak, mengambil atau memindahkan sesuatu tanpa tujuan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk tujuan ilmiahpun harus mengambil specimen secara
cermat, terbatas dan selektif serta belum ada specimen yang sama dalam laporan atau museum yang diambil speleolog
lain
- Tunjukkan
respek terhadap sesame penelusur gua
Bahaya penelusuran gua :
- Antroposentrisme
: bahaya penelusuran gua terhadap cavern akibat kecerobohan cavern sendiri
seperti terjatuh, terantuk ornament gua, tersesat, tenggelam, hipotermia,
dehidrasi, keruntuhan atap/dinding gua, keracunan gas, gigitan binatang
berbisa, keracunan polutan air, kegagalan/ salah teknis peralatan.
- Speleosentrisme
: bahaya penelusuran gua tidak mendapat
perhatian yang seimbang disebabkan akibat keacuhan, kurang pengertian
terhadap bentuk alam yang begitu peka, dan rendahnya daya dukungan kelestarian
gua itu sendiri.
Peralatan kegiatan
penelusuran gua
Peralatan pribadi (personal
equipment)
- Helm speleo : untuk menahan benturan atau jatuhan batu
- Boom (generator carbide): alat penerangan berbahan bakar karbid Alat penerangan : senter, lilin, head lamp,dsb
- Cover all/wearpack :pakaian untuk penelusuran gua yang didesain khusus
- Sepatu:standar sepatu adalah boot/sepatu karet atau sepatu militer(PDL)
- Sarung tangan:untuk melindungi tangan dari panas akibat gesekan tali
- Set harnes: untuk mengikat tubuh yang di pasang pada pingang dan paha
- Ascender dan perlengkapannya :untuk naik atau manjat lintasan(tali)
- Descender dan perlengkapannya:untuk menuruni lintasan(tali)
Perlengkapan kelompok(team equitment)
- Tali : usahakan berbahan nylon berguna untuk jalur gua vertical dan tali harus berkualitas baik
- Karmentel : disebut karmentel karena mempunyai dua bagian ,yaitu bagian dalam /inti dan bagian luar/pembungkusnya
Kekuatan
Tali sebelum di gunakan harus mengalami
uji kekuatan dan harus memiliki kekuatan standard yang di tentukan oleh
UIAA(Union International Associate de Alpinisme)
Kekuatan tali A2x22kg{A=diameter
tali(mm)
Kekuatan tali berkurang karena pengunaan
simpul,basah dan pemasangan jalur yang salah
- Webbing : biasanya berbentuk pipih digunakan sebagai pengganti harness apabila tidak terdapat harness dan untuk membuat tambatan
- Padding : pelindung tali dari gesekan terbuat dari bahan yang mampu menahan gesekan dari bahan terpal
- Carabiner : berfungsi sebagai pengait ,berdasarkan penggunaannya di bagi dua
o
Carabiner screw gate:mempuyai
pengunci pada pintu
o
Carabiner non screw gate:tidak mempuyai
pengunci
- Pengaman sisip : peralatan tambahan untuk membuat tambatan,penggunannya tergantung pada bentuk bawah batuannya .pengaman sisipan yang sering di gunakan
- Chock stopper : berbentuk piramida tumpul di gunakan untuk celah vertical dan horizontal
- Hexentrik : di gunakan untuk celah vertical dan horizontal
- Friend : digunakan untukdi bebani secara vertical
Penggunaan atau pemasangan sisip harus
selalu di latih untuk mengetahui /mendapatkan instik pemasangan yang benar dan
baik
Pengaman sisip yang talinya menggunakan
nylon harus lebih di perhatikan ,karena lebih tidak tahan jika mendapatkan
gesekan disbandingkan dengan menggunakan kawat baja
- Paku piton : pengaman tambahan yang bentuk seperti paku ,yang ditanamkan pada celah vertical ,maupun horizontal
Penempatan pitonharus dengan cermat dan
hati-hati ,penempatan yang baik adalah tegak lurus dengan bidang piton .piton
dipasang dengan di pukul menggunakan hammer
- Bolts : pada punelusuran goa vertical jika tidak dapat menemukan natular anchor agar dapat memasang pengaman sisip maka di butuhkan bolts
- Bor tebing
- Hanger : peralatan ini di pasang bolts di gunakan untuk menambatkan tali
- Hammer : di gunakan untuk mengetes batuan yang akan di gunakan untuk anchor dan untuk mengebor tebing
- Handrill : untuk mengebor tebing
- Pulley : jenis katrol untuk memperingan penarikan beban ,dapat di gunakan rescue
Pemetaan Gua
Definisi pemetaan gua
Pemetan gua adalah
:suatu gambaran proyeksi dari suatu gua dengan skala lebih kecil dari suatu bidang tiga demensi yang mempuyai batas
–batas tertentu
Tujuan dan manfaat peta gua
- Bukit
palingnyata bagi penelusuran gua bahwa tim pernah masuk menelusiri gua tersebut
- Membantu
para ahli dalam mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan gua tersebut
- Untuk
mencari korelasi dengan gua –gua disekitarnya
- Mempermudah
tim SAR dalam melakukan pertolongan
- Mempermudah
perencanan dan pengembangan gua sebagai ojek pariwisata
- Data
rekaman keadan gua
Jenis peta gua
- Plan
section :ganbar peta gua tampak atas .yang di tampilkan adalah bentuk lorong
jika dilihat dari atas sudut horizontal/belokan ,letak ornament yang berada
dilantai gua dan situasi lorong gua
- Extended
section :peta gua tampak samping yang memanjang tampa proyeksi.yang ditampilkan
adalah perubahanelevasi lorong danpanjangnya saja bentuk lorong bila dilihat
dari samping kemiringan sudut dari tempat yang di petakan
- Projected
section :peta gua tampak samping ,diproyeksikan dari plan section untuk
menampilkan control geologis dari bentuk sebuah gua dan kesamaan bentuk
- Perspektif/peta
gua tiga dimensi : ploting tempat atau
titik menggunakan koordinat sumbuX,Y dan Z.sumbu Xdan Y untuk menentukan
koordinat titik pada bidang datar .sumbu Zuntuk menentukan posisi titik
berdasarkan elevasi terhadap titik 0.
Langkah-langkah dalam pembuatan peta
- Pengumpulan
data
Data yang di ambil :
o Sudut
klinometer :untuk mengetahui evelas
o Sudut
kompas :untuk mengetahui arah lorong dari utara kompas
o Jarak
kiri/kanan diding stasium pengukuran
o Tinggi
atap pada setiap stasiun pengukuran
o Cross
setion :sket penampang lorong gua
o Sket
perjalanan :dibuat sesuai dengan arah kompas ,jarak perjalanan antar stsiun
serta dokumentasi kondisi suatu gua
- Dalam
suatu team pemetaan,idealnya terdiri dari 4 orang dengan membagi tugas sebagai
berikut :
o
Orang pertama :pembacaan alat ukur,
membawa klinometer ,kompas dan meteran
o
Orang kedua :pusat titik pengukuran
,membawa ujung meteran untuk mengukurtingkat evelasi(kemiringan)
o
Orang ketiga :dokumentator dan
diskriptor untuk cross section dan sket perjalanan
o
Orang keempat :sebagai leader
§ Kelengkapan
peta
Kelengkapan peta yang
dibuat dapat di lihat dengan pencatuman nama gua,lokasi
gua(adminitrasi,geografis,elevasi dll),arah utara peta ,skala peta,waktu
survey(tanggal,bulan tahun),surveyor,panjang dan kedalaman foto-foto dianjurkan
Survival
in cave
- Persiapan
perjalanan untuk gua-gua yang berpotensi banjir yaitu :
- Siapkan
pakaian yang didesain untuk menahan dingin seperti pakaian dalam propylene,
pakaian tengah wool dan pelapis luar. Lapisan atersebut akan menkjaga agar
tetap hangat dalam keadaan basah.
- Beritahukan
kepada orang lain kemana anda pergi, berapa lama perjalanan, letak gua pada
posisi geografis dan kapan anda pulang selesai eksplorasi.
- Perkab
dan packing anda harus mewakili sikap sadar akan keamanan ( safety )
- Bawalah
air yang cukup selama perjalanan penelusuran serta minumlah walaupun tidak haus
untuk membantu mengurangi dehidrasi.
- Bawalah
makanan ekstra untuk tambahan energy plus cadangannya saat penelusuran gua
dilakukan
- Gunakan
lilin untuk ceck kadar O2 dan CO2 didalam gua serta sumber panas dan cahaya
bagi caver
- Packinglah
korek api/ korek gas dengan baik
- Siapkan
alat dokumentasi untuk pencatatan data dan segala sesuatu yang telah dilakukan
dan ditemui didalam gua
- Gunakanlah
penjejak untuk membuat tanda likasi
- Bawalah
jam untuk memanagerial dan estimasi waktu
- Gunakanlah
tas yang didalamnya dapat mengcover sanack, p3k, tas sampah dan segala sesuatu
yang dibutuhkan saat penelusuran gua
- Tindakan
saat terperangkap dalam banjir ;
o Rubahlah pola piker anda dari anda seorang caver menjadi seorang survivor, segeralah sadar dan lakukan tindakan yang mampu menjadikan anda survive dalam kondisi darurat
o Periksalah tinggi fluktuasi air dari banjir dan usahakan pakaian tetap kering, hal ini akan membantu apakah self rescue memungkinkan dilakukan
o Bila pakaian basah segeralah peras sampai airnya habis maka akan kering dengan sendirinya dalam 5 jam karena pengaruh panas tubuh
o Siapkan psikologis dan mental anda untuk bahaya yang lebih berat, jangan berfikiran anda akan di rescue orang lain dengan segera
o
Pikirkanlah self save anda yang paling
utama
SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA
No comments:
Post a Comment