Thursday 19 March 2015

SURVIVAL


source photo

Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.
Definisi Survival Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini  hanyalah menurut versi pencinta alam :

Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat.
Usahakan untuk tetap tenang dan tabah.
Rasa takut dan putus asa harus hilangkan.
Vitalitas mesti ditingkatkan.
Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya.
Variasi alam bisa dimanfaatkan.
Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya.
Lancar dan selamat.

Secara umum bahaya dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1.  Bahaya  subyektif yaitu bahaya yang timbul dari diri manusia, dalam hal ini petualang   misalnya keteledoran, persiapan yang kurang, kurangnya pengetahuan dan tehnik bertahan hidup di alam bebas, sikap meremehkan alam, dan lain sebagainya.
2.  Bahaya obyektif yaitu bahaya yang timbul dari lingkungan, misalnya : badai, banjir, gunung meletus, gempa bumi dan lain sebagainya. Potensi bahaya ini sulit diprediksi sebelumnya, karena bias terjadi secara tiba-tiba saat kita telah terjun ke lapangan.
Aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival :
1.      Psikologis   : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2.      Fisiologis    : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3.      Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Modal dasar dalam menghadapi survival :
1.      Sikap mental : Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat,
2.      Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
3.   Pengetahuan : Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan
4.   Pengalaman dan latihan : Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll Peralatan pendukung : navigasi, pembuat tanda, survival kits.
Tindakan dalam menghadapi survival :
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan ketika kita dalam kondisi itu, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya

Stop               : Berhenti dan istirahat
Thinking         : Berpikir dengan tenang, sadari situasi, tunjuk pemimpin jika kita  
    berkelompok 
Observe          : Amati keadaan disekitar kita, lakukan orientasi ; dimana kita harus                    mengecek perlengkapan, perbekalan dan obat-obatan.       
Planning         : Buat perencanaan mengenai tindakan yang akan kita lakukan).

1.      Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
a.          Mengkoordinasi anggota
b.         Melakukan pertolongan pertama
c.          Melihat kemampuan anggota
d.         Mengadakan orientasi medan
e.          Mengadakan penjatahan makanan
f.          Membuat rencana dan pembagian tugas
g.         Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
h.         Membuat jejak dan perhatian
i.           Mendapatkan pertolongan 

2.      Untuk menambah tenaga dan mempertahankan hidup serta usaha untuk terlepas dari kondisi survival, ada 5 (lima) kebutuhan yang harus diusahakan yaitu :
a.       Perlindungan terhadap factor yang mengancam
A.  Perlindungan terhadap cuaca
Keadaan panas, dingin, hujan, angin/badai dapat mempengaruhi penurunan suhu tubuh, untuk menghindari hal itu kita dapat membuat perlindungan diri seperti :
o   Bivak
Prinsip berbivak yaitu aman dan nyaman terhadap ancaman yang muncul saat kita dalam kondisi survival, hal yang perlu diperhatikan dalam berbivak :
a.         Memilih tempat
-   Tidak ditempat terbuka dan terhindar dari terpaan angin.
-   Terhindar dari aliran air saat hujan.
-   Tidak berada didasar lembah.
-   Tidak berada pada jalur lintasan binatang.
-   Berlindung pada kerindangan pohon yang kokoh, dan masih dapat ditembus sinar matahari.
-   Rata dan kering, untuk daerah yang basah hendaknya dibuat parit terlebih dahulu.
b.         Untuk berapa lama
Jika memutuskan untuk menetap, usahakan agar mencari lokasi yang memudahkan kita memperoleh air. Selain itu dengan merencanakan berpa lama berlindung, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan selalu terjaga.
c.         Sesuai kebutuhan
Buatlah tempat berlindung yang luasnya sesuai dengan kebutuhan, tidak sempit dan tidak terlalu luas agar kehangatan dan kenyamanan bivak tetap terjaga.
d.         Kumpulkan semua bahan untuk bivak.
e.         Buatlah atapnya terlebih dahulu
f.         Jangan sampai bocor
g.         Kuat
h.         Tidak merusak alam sekitar
  
o   Pakaian
Untuk menahan panas tubuh sebaiknya kita melindungi tubuh kita dengan pakaian tahan dingin, air, dan melindungi diri dari terpaan angin.
B.  Perlindungan terhadap gangguan binatang
C.  Perlindungan terhadap makanan/minuman yang membahayakan dan beracun
D.  Perlindungan terhadap penyakit atau cidera agar tidak semakin memburuk
b.      Makanan
Dibutuhkan untuk menambah kalori, member tenaga, dan mengganti sel dan jaringan yang rusak. Sumber makanan bias diperoleh dari tumbuhan dan hewan di sekitar kita.
A.  Makanan dari tumbuhan
Dalam kondisi survival kita harus makan sedikit demi sedikit makanan dari tumbuhan yang tidak umum, oleh karenanya sebaiknya kita tidak memakan satu jenis tumbuhan saja.
Selain sebagai makanan ada pula tumbuhan yang dijadikan obat.

B.  Makanan dari hewan
Yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan proteinnya. Golongan hewan tersebut adalah :
o   Mollusca (binatang lunak), misal : kerang, siput/bekicot, tempayak putih (gendon), cacing, larva.
o   Serangga, misal : belalang, laron, jangkrik, lebah.
o   Reptile, misal : ular (1/3 bagian tubuh tengahnya), kadal (bagian belakang dan ekor).
o   Unggas, misal : ayam hutan, burung.
o   Mamalia, misal : monyet
o   Ikan
o   Crustacean, misal : kepiting, udang.
Hubungan makanan dan air ; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.
c.       Air
Jangan menunggu air kita habis baru mencari air tambahan, kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi, sehingga minumlah dengan cukup (± 2 liter sehari), hematlah air dan segeralah mencari air.
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Klasifikasi air :
A.  Air yang dapat diminum langsung
Syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau, missal : air danau, mata air dan air sungai. Jika tidak diperoleh dapat dicari dari :
o   Tumbuhan yang mengandung air, misalnya rotan, bamboo, bonggol dan batang pisang, lumut dan bunga kntung semar.
o   Air hujan, dapat ditampung dengan paying, kulit kayu, lubang yang dilapisi plastic, atau dengan wadah lainnya.
o   Air embun, dengan mengikatkan kantung plastic pada dahan dan ranting pohon juga dengan memanfaatkan embun hasil penguapan dari tanah. 
o   Mengikuti jejak binatang menyusui, karena pada pagi dan sore hari hewan tersebut membutuhkan minum.
o   Menggali dasar sungai yang kering atau daerah alirannya.
B. Air tercemar yang dapat diminum dengan proses sederhana. Misalnya air tergenang air berlumpur, air sungai besar, dan sebagainya. Air ini dapat digunakan setelah melalui proses penyaringan dan dimasak terlebih dahulu.
d.      Api
Fungsi api sebagai berikut :
a.  Penerangan
b.  Memasak makanan dan minuman
c.  Membuat tanda-tanda atau kode
d.  Meningkatkan semangat psikologi
e.  Menghangatkan tubuh

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

Cara membuat api dalam keadaan darurat :
a. Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.

b.  Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar

c.  Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

e.       Alat pendukung dan usaha komunikasi dengan pihak luar
a.  Alat bantu kemampuan survival : peralatan masak, navigasi, survival kits
Survival kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan.
Beberapa contoh survival kits adalah :
o   Mata pancing /kail
o   Pisau / sangkur / vitrorinoc
o   Tali kecil
o   Senter
o   Cermin suryakanta, cermin kecil
o   Peluit
o   Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
o   Tablet garam, norit
o   Obat-obatan pribadi
o   Jarum + benang + peniti
o   Ponco / jas hujan / rain coat
o   Lain-lain

b.  Alat bantu memberikan tanda : peluit, bendera, cermin, asap


    SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA


Unknown Web Developer

No comments:

Post a Comment