source : google.com |
Pendahuluan
Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata manajemen, terutama di dunia
usaha. Arti kata manajemen adalah mengatur, mengelola atau mengarahkan suatu
aktivitas dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah kegiatan biasanya
didasarkan pada misi dan tujuan sebuah organisasi, sehingga tidak akan
menyimpang dari arah gerak organisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan
ada satu sub kegiatan yaiu fase perjalanan. Untuk manajemen perjalanan diperlukan
pengetahuan-pengetahuan awal mengenai medan yan akan ditempuh. Hal ini tidak
terlepas dari tujuan kegiatan tersebut.
Misi adalah sebuah impian atau harapan
kenapa sebuah organisasi atau kegiatan itu dibentuk. Hal ini biasanya sudah
dicanangkan sejak terbentuknya organisasi atau kegiatan tersebut, dan sangat
tergantung pada wawasan dan harapan para pembentuknya.
Tujuan adalah sebuah kondisi yang akan
menunjukkan bahwa sebagian dari sudah tercapai. Hal ini tergantung pada
pengelolanya, bagaimana mereka dapat menerjemahkan keinginan atau harapan dari
pembentuknya.
Hal-hal
tersebut diatas sifatnya sangat konseptual dan biasanya digunakan oleh
pelaksana dalam menyusun program kerja atau program perjalanan.
Kegiatan organisasi adalah sebuah aktivitas
yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam memutuskan kegiatan apa
yang dilakukan, kita tidak akan lepas dari dua konsep diatas, sehingga kita
akan tahu apa, mengapa dan bagaimana kegiatan tersebuat harus dialakukan.
Study Kasus
Sekelompok
pecinta alam melakukan pendakian salah satu gunung di Jawa Tengah,ketika
memasuki shelter I rombongan tersebut berhenti untuk istirahat, kemudian
melanjutkan perjalanan lagi menjelang pagi hari setelah istirahat panjang.
Setelah mencapai puncak rombongan tersebut turun pada waktu tengah hari, namun
baru beberapa saat cuaca mulai mendung yang kemudian disusul dengan turunnya
hujan disertai kabut, sehingga beberapa anggota putri ketakutan dan perjalanan
sempat dihentikan beberapa saat kemudian dilanjutkan dan dibagi menjadi dua
kelompok. Menjelang shelter I beberapa anggota yang sudah kelelahan Nampak
semakin lemas shingga perjalanan menjadi lamban. Dalam keadaan tersebut tim
penyapu memutuskan untuk tetap terus berjalan sampai shelter I dengan harapan
dapat bergabung dengan romabongan yang ada didepan.
Sesampainya
di shelter I ternyata rombongan terdepan sudah tidak ada lagi, kemudian dengan
kondisi beberapa anggota sudah mengalami kepayahan dan kedinginan maka
diputuskan untuk beristirahat samabil melakukan pengecekan perbekalan dan
perlengkapan, setelah pengecekan selesai ternyata untuk kebutuhan logistic
anggota sudah habis sehingga praktis perbekalan yang ada tinggal yang dibawa
oleh tim penyapu walaupun sangat minim untuk mencukupi kebutuhan yang
diperlukan. Selain itu perlengkapan yang dibawa ternyata pakaian kering sudah
tidak ada lagi guna untuk mengganti pakaian para anggota yang basah. Selain itu
juga penerangan anggota yang sudah kehabisan bateray.
Setelah
istirahat panjang dan pemulihan tenaga tim penyapu memutuskan untuk melanjutkan
perjalanan turun, namun keadaan semakin tambah buruk karena baru berjalan
beberapa meter dari shelter I ada seorang anggota yang pingsan.
Kemudian
setelah dapat disadarkan kembali, walaupun kondisinya sudah semakin lemah
perjalanan dilanjutkan walaupun sangat pelan. Persoalan yang ada memang semakin
bertambah kacau karena kurangnya penerangan yang ada dan hanya mengandalkan dua
buah senter dan itupun sudah hamper mati. Walaupun keadaan serba darurat karena
belum juga ada bantuan dari bawah perjalanan tetap dilanjutkan agar dapat
mencapai desa secepat mungkin.
Dari
keadaan diatas kecerobohan yang dilakukan kelompok pecinta alam tersebut harus
ditebus dengan terlambatnya perjalanan pulang selama beberapa jam serta
sakitnya beberapa anggota tim sehingga tidak dapat mealakukan aktivitasnya
selama beberapa hari karena harus istirahat.
Dari
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengaturan persiapan perjalanan dan
pengaturan perjalanan kurang terkelola dengan baik. Hal ini berakibat tujuan
kegiatan tidak tercapai sebagaimana yang direncanakan.
Persiapan perjalanan
1. Perencanaan
Dalam kegiatan sehari-hari setiap kita
melakukan kegiatan, sadar atau tidak sadar tentunya sudah direncanakan terlebih
dahulu dimana hal tersebut terlepas dari terlaksana atau tidak kegiatan
tersebut.
Adapun fungsi dari perencanaan dalam aktivitas ataupun dalam suatu kegiatan adalah
Adapun fungsi dari perencanaan dalam aktivitas ataupun dalam suatu kegiatan adalah
a. Untuk
menentukan segalanya sebelum bertindak, yaitu apa yang harus dilakukan,
bagaimana, kapan, dan oleh siapa.
b. Untuk persiapan bagi setiap tindakan, sebagai
peletakan dasar sebelum bertindak.
c. Untuk
langkah yang terus menerus, guna hal yang sedang berlangsung dan yang akan
datang.
Kemudian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam setiap melakukan perencanaan meliputi:
Kemudian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam setiap melakukan perencanaan meliputi:
a. Menentukan
tujuan dan sasaran
b. Mengumpulkan informasi
c. Mencari beberapa kemungkinan atau penentuan
alternative
d. Memikirkan akibat alternative yang akan
dipilih
e. Membandingkan
alternative dengan tujuan semula
Walaupun begitu, perjalanan seperti tersebut diatas belum cukup untuk menjamin matangnya persiapan yang kita lakukan.
Pada dasarnya manajemen perjalanan sendiri terdiri dari beberapa hal yaitu :
Walaupun begitu, perjalanan seperti tersebut diatas belum cukup untuk menjamin matangnya persiapan yang kita lakukan.
Pada dasarnya manajemen perjalanan sendiri terdiri dari beberapa hal yaitu :
a. Tujuan, yaitu fungsi manajemen perjalanan yang mencakup :
Sasaran
atau sesuatu yang akan dicapai.
Misi perjalanan.
Misi perjalanan.
b. Perencanaan perjalanan, yaitu obyektivitas
atau kegiatan yang mencakup :
~ Kemana kita akan melakukan perjalanan.
~ Menetapkan pada satu tempat atau beberapa tempat/berpindah-pindah.
~ Mengumpulkan informasi tentang kondisi medan yang akan kita lalui.
Hal ini dapat kita peroleh dengan cara :
~ Survey langsung ke lokasi kegiatan dan mencari informasi yang diperlukan.
~ Informasi dari senior atau orang yang pernah melakukan kegiatan sejenis di lokasi yang sama.
~ Referensi dari buku-buku pedoman petunjuk daerah tersebut.
~ Biaya transportasi dan akomodasi dalam perjalanan.
c. Dengan siapa, perjalanan tersebut dilakukan :
~ Apakah dengan teman dimana dapat berfungsi untuk bertukar pendapat juga sebagai pengusir rasa sepi.
~ Ataukah sendiri dan hanya ditemani oleh radio kaset sebagai pengusir rasa sepi serta tentunya segala keputusan mutlak harus diambil sendiri.
d.
Waktu, perencanaan dari awal sampai akhir
meliputi :
~ Kapan waktu yang tepat untuk berangkat.
~ Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan yang dilakukan.
~ Kapan pulangnya
e. Jenis
kegiatan
Rencana
kegiatan apa yang akan kita lakuakan selama perjalanan dan setelah kita sampai
tujuan.
2. Persiapan
Dalam perjalanan di alam bebas ada dua
factor yang mempengaruhi berhasil tidaknya kegiatan tersebut.
Factor subyektif adalah faktor yang datang dari diri
kita sendiri yaitu faktor kesiapan diri harus di siapkan dengan baik seperti
pemilihan alat yang baik, penggunaan perlengkapan yang benar, pemilihan jenis
perjalanan yang sesuai dengan pesertanya.
Factor obyektif adalah faktor dari luar si pelaku
kegiatan atau dating dari obyek perjalanan berupa bahaya obyek seperti badai
hujan, udara dingin, kabut, longsoran, hutan lebat dan sebagainya.
Namun begitu factor luar tersebut dapat diperhitungkan walaupun tidak semudah memperhitungkan factor yang berasal dari kita. Dalam kecelakaan di gunung pada aumumnya disebabkan karena persiapan yang kurang pada diri sendiri sehingga kurang siap jika ada factor luar yang datang.
Factor yang dijadikan acuan bagi penggiat alam bebas dalam mempersiapkan sebuah perjalanan adalah :
a.
Factor alam
Factor
alam mencakup lokasi yang akan dikunjungi, kondisi medan yang akan dihadapi,
iklim daerah yang dituju, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan lingkungan
daerah tuju. Pengantisipasian hal semacam ini adalah mencari informasi yang
sebanyak-banyaknya dari pemerintah daerah, penduduk, hubungan dengan instansi
terkait, sehingga setelah mendapatkan informasi secra lengkap maka dapat
direncanakan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan serta dapat melakukan
pemilihan rute yang tepat.
b. Factor peserta
Beberapa
hal yang berhubungan dengan peserta diantaranya mencakup pemilihan personil,
leadership, hirarki, deskripsi kerja, dan tanggungjawab peserta perjalanan,
serta kemampuan tiap peserta perjalanan.
Seorang pemimpin perjalanan seringkali memutuskan segala sesuatu dengan cepat, oleh karena itu merupaka hal yang esensial seorang pemimpin untuk merasa in command. Pemimpin perjalanan dapat membuat suatu perjalanan berjalan dengan baik. Brathay expedition, sebuah lembaga ekspedisi inggris menetapkan tiga sampai enam orang dalam satu kelompok kecil yang efektif. Sebesar apapun ekspedisi yang dilakukan, akan selalu dilakukan dalam basis pembagian menjadi kelompok yang lebih kecil.
Satu hal yang dijadikan dasar pemikiran adalah “ kekuatan dari rantai baja terletak pada mata rantai yang terlemah”.
c. Factor penyelenggara
Penyelenggaraan
dalam sebuah perjalanan alam bebas mencakup factor teknis dan non teknis.
Sedangkan dalam sebuah perjalanan besar akan ada factor semi teknis.
~ Factor teknis
Permasalahan operasional yang berhubungan
langsung dengan kesulitan medan. Yang termasuk dalam teknis adalah apenyiapan
kemampuan personil, scenario dan system opeasi, pemilihan perlengkapan dan
perbekalan, system pendokumentasian, serta hal-hal yang berhubungan dengan
safety.
~ Factor non teknis
Merupakan permasalahan daya
dukung operasional yang tidak berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan
medan. Dalam hal ini mencakup masalah administrasi organisasi ( dana, ijin,
publikasi, kesekretariatan ) dan pendukung operasional global ( komunikasi
global, transportasi kota, transportasi global ).
~ Factor semi teknis
Menyangkut permasalahan daya
dukung operasional yang berhubungan dengan tingkat kesulitan medan, namun
bersifat non teknis (komunikasi, base camp team, take in dan out team,
rescue-team, delivery-team ). Factor ini berada dalam factor teknis dan non
teknis.
Factor diatas sebagai acuan dalam menentukan kesulitan perjalanan.
~ Acuan factor teknis adalah kesiapan peserta dalam mengantisipasi kesulitan medan operasi.
~ Acuan factor non teknis adalah kesiapan
peserta dalam mengantisipasi daya dukung operasi.
~ Acuan fakor semi-teknis adalah kesiapan
mengantisipasi daya dukung operasi dengan memperhitungkan tingkat kesulitan
medan operasinya.
Dalam suatu perjalanan di alam bebas ada dua factor yang harus dipenuhi, meliputi :
Factor intern, yaitu persiapan yang berhubungan dengan;
Dalam suatu perjalanan di alam bebas ada dua factor yang harus dipenuhi, meliputi :
Factor intern, yaitu persiapan yang berhubungan dengan;
a. Fisik
Dapat dilatih dengan beberapa cara antara lain jogging
dengan teratur, melatih kekuatan otot seperti sit-up, pull-up, push-up dan
melatih kelenturan dengan peregangan.
b. Mental
Factor mental dan kondisi psikologis diri pribadi atau kesiapan pendaki itu sendiri akan berpengaruh terhadap fisiknya pada saat menghadapi saat menghadapi perjalanan.
c. Pengetahuan alam bebas
Meliputi kemampuan terhadap ilmu kepecintaalaman yang kita miliki.
Factor ekstern, yaitu factor pendukung dari luar diri kita sendiri yang berhubungan dengan kelengkapan peralatan dalam perjalanan yang meliputi kelengkapan administrasi yang berhubungan dengan perijinan dan pengetahuan pada tempat yang kita tuju serta kelengkapan pendukung yang akan kita bawa.
Persiapan perlengkapan sangat penting
guna menanggulangi dan menjaga keselamatan sang pelaku perjalanan karena alam
merupakan factor yang asing abagi tubuh kita yang biasa hidup di daerah
perkotaan. Namun perlengkapan yang akita bawa sebaiknya jangan mengurangi
kenyamanan dalam melakukan perjalanan.
Pada prinsipnya pemilihan perlengkapan harus berdasarkan :
Pada prinsipnya pemilihan perlengkapan harus berdasarkan :
a. Bawalah perlengkapan yang tepat untuk medan ayang akan kita hadapi.
b. Gunakan perlengkapan sedikit mungkin tapi
selengkap mungkin dan dapat memenuhi segala kebuatuahan selama pejalanan.
c. Dalam
membawa sebaiknya dikemas serapi dan seringan mungkin.
Dalam menentukan perlengkapan apa yang harus kita bawa akan lebih mudah jika kita mempuanyai daftar perlengkapan yang akan kita gunakan dan agar dalam pegepakan barang dapat rapi dan ringan maka perlu cara packing yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatiakan dalam packing adalah :
Dalam menentukan perlengkapan apa yang harus kita bawa akan lebih mudah jika kita mempuanyai daftar perlengkapan yang akan kita gunakan dan agar dalam pegepakan barang dapat rapi dan ringan maka perlu cara packing yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatiakan dalam packing adalah :
a. Letakkan barang yang berat dibagian atas dan barang yang ringan dibagian bawah. Ini penting dilakukan agar terjadi keseimbangan beban antara beban yang dipundak dengan beban dipinggang serta merata pada bahu di sebelah kanan dan kiri sehingga tidak memberatkan satu bagian tubuh karena akan cepat lelah.
b. Letakkan barang-barang yang dibutuhkan dalam perjalanan pada bagian atas. Sedapat mungkin dikelompokkan barang-barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan menurut tingkat kebutuhannya. Misalnya perlengkapan tidur diletakkan paling bawah karena baru akan digunakan pada malam hari ataupun ketika hendak istirahat yang lama. Kemudian pakaian diatasnya baru makanan, tenda serta perlengkapan, darurat di bagian paling atas seperti jas hujan.
c. Manfaatkan ruangan yang ada didalam seefisien mungkin, misalnya nesting jangan dibiarkan kosong, namun dapat diisi benda-benda lain eperti kopi, gula, telor dll.
Penampilan dalam suatu pendakian pertama kali yang dilihat adalah ransel/carriernya. Disini bukan karena mahal harganya namun kerapian packing yang akan membawa kesan tersendiri pada pembawanya. Karena banyak yang mengatakan packing barang adalah suatu seni tersendiri.
Table skedul kegiatan
Sebuah
perencanaan yang baik adalah dengan membagi kegiatan menjadi tahapan yang
mengacu pada waktu yang tersedia dan hal-hal yang harus dikerjakan. Yang pada
nantinya apabila terjadi keterlambatan bukan karena harus menunggu selesainya
satu pekerjaan dan ketidaktahuan kapan pekerjaan lain dapat dimulai, tapi
karena factor lain yang sangat esensial. Berikut merupakan salah satu contoh
dari skedul kegiatan yang tentunya masih banyak jenis dan variasi yang lain
sesuai dengan jenis kegiatan atau perjalanan yang berbeda pula.
Setiap
pertemuan garis pada diagram menunjukkan selesainya satu tahapan yang harus
diselesaikan sebelum pada tahapan selanjutnya. Skedul ini mengacu pada tahapan
kerja saja, sehingga skala waktu tidak digunakan disini. Skedul waktu dapat
dibuat setelah skedul seperti ini dibuat untuk perjalanan kita.
Tahap pelaksanaan
Pada
tahap pelaksanaan satu hal yang harus diperhatikan adalah sedapat mungkin kita
tidak merubah rencana dan jadwal yang sudah kita canangkan, kecuali pada
kondisi darurat, karena ini akan mempengaruhi semangat dan koordinasi kelompok.
Dalam setiap pengambilan keputusan untuk sesuatu yang di luar rencana sebaiknya
dilakukan dengan cara musyawarah, untuk menghindari perpecahan dalam kelompok.
Tahap pasca perjalanan
Setelah
semua kegiatan dilaksanakan, hal penting yang harus dilakukan adalah evaluasi
dan pembuatan laporan perjalanan. Evaluasi dan laporan akan sangat berguna
untuk perencanaan kegiatan berikutnya. Hal ini seringkali dilupakan, karena
setelah kegiatan selesai kita biasanya terlena dengan cerita-cerita tentang
keasyikan atau permasalahan yang terjadi selama kegiatan.
Penutup
Semua
perencanaan dan persiapan yang kita lakukan sampai penyusunan rencana operasi
adalah sangat penting bagi seorang yang gemar melakukan perjalanan di alam
bebas. Salah satu hal yang perlu juga kita perhatikan adalah jangan malu kita
bertanya pada orang yang lebih senior atau yang lebih berpengalaman dari kita
sehingga akan memudahkan kita selama melakukan perjalanan.
SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA SEMARANG
PREVIOUS ARTICLE NEXT ARTICLE SIMPUL & TALI TEMALI IKLIM DAN MEDAN
SOURCE : DIKTAT MAHAPATI UNISSULA SEMARANG
PREVIOUS ARTICLE NEXT ARTICLE SIMPUL & TALI TEMALI IKLIM DAN MEDAN
No comments:
Post a Comment